CILEGON, SSC – Pemerintah tengah konsentrasi menyiapkan berbagai persiapan di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ciwandan untuk melayani pemudik yang menyeberang dari Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera pada Lebaran tahun ini. Hal ini juga telah mulai dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banten diantaranya akan menyiapkan posko kesehatan, tenaga medis hingga menyediakan ambulans motor.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Banten, Ongky Sedya Dwi Sasangka mengaku pihaknya telah mulai melakukan berbagai persiapan mengantisipasi mudik Lebaran di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ciwandan. Diantaranya, mendirikan posko kesehatan manakala pemudik mengalami kedaruratan kesehatan.
“Untuk (penanganan) medis, kita siapkan posko di Pelabuhan Merak. Disitu nanti ada dokter, perawat dan ambulans. Begitu juga di Pelabuhan Ciwandan, karena informasinya disana akan konsentrasi untuk motor dan truk, disitu kita akan menyiapkan hal yang sama. Posko kita siapkan lengkap dengan tenaga medis dan surveilance,” ungkapnya, Kamis (30/3/2023).
Selain posko kesehatan, kata Ongky, KKP Banten juga menyiapkan ambulans motor. Fasilitas ambulans motor yang akan menangani pemudik yang sakit di pelabuhan ini disiapkan sebanyak 4 unit. Hanya saja pada arus mudik Lebaran tahun ini, konsentrasi layanan ambulans motor akan terbagi di dua titik. Yakni 3 unit akan melayani di Pelabuhan Merak dan sisanya di Pelabuhan Ciwandan.
“Ambulans motor pada tahun lalu ada 4 unit. (Lebaran tahun ini) Kita akan tetap siapkan 4. Karena beban di Merak berkurang, di Merak kita siapkan 3 unit, 1 unit akan dialihkan ke Ciwandan,” ungkapnya.
Dalam evaluasi Angkutan Lebaran tahun lalu, sambung Ongky, penyediaan ambulans motor dinilai sangat efektif. Karena dari kebanyakan kasus pemudik yang sakit, dapat cepat ditangani.
“Kebanyakan dari pemudik yang dilayani, itu ditangani oleh ambulans motor dari total kasus yang tercatat tahun lalu,” terangnya.
Ongky juga menyinggung persiapan lainnya terkait upaya pihaknya akan melakukan penyemprotan di area pelabuhan dan kapal untuk memperkecil resiko penularan penyakit. Kemudian makanan dan minuman yang dijual di pelabuhan juga akan diperiksa.
Disamping itu, pihaknya juga sudah mulai melakukan pengecekan peralatan kesehatan di atas kapal serta memberikan pelatihan kepada kru kapal mana kala pemudik mengalami gangguan kesehatan.
Bahkan jauh sebelum persiapan mudik Lebaran dilakukan, KKP Banten sudah memberikan pelatihan kepada 170 orang baik dari kru kapal maupun sekuriti pelabuhan terkait cara-cara pertolongan pertama menangani pemudik yang sakit.
“Untuk di Pelabuhan Merak kita ada kegiatan pra mudik, pertama kita melatih tenaga medis di kapal. Jadi seluruh kapal, tenaga yang bertanggung jawab untuk medis, sudah kita latih. Ada sekitar 170 orang personel. 90 sampai 100 orang itu dilatih pada Oktober tahun lalu dan 70 orang di Februari Kemarin. Termasuk di dalamnya sekuriti di dalam pelabuhan. Kita latih bagaimana menangani pemudik yang terserang jantung, trauma, luka maupun patah tulang dan juga kehamilan. Itu sudah kita latih,” paparnya.
Ongky menuturkan, pihaknya berpesan agar pemudik dapat mempersiapkan segala sesuatunya. Diantaranya untuk menjaga stamina, pemudik diharapkan dapat membawa makanan, minuman dan obat-obatan saat dalam perjalanan.
“Tentunya kita berpesan ke masyarakat, tolong persiapan dengan matang. Cari tiket jangan disini, belilah online. Kemudian siapkan vaksin karena covid masih ada, sekarang ini lagi naik nih meskipun sedikit. Siapkan masker, siapkan obat pribadi. Melihat kemacetan tahun lalu panjang, siapkan minuman dan makanan. Tolong itu dipersiapkan untuk memperkecil resiko karena tahun lalu kasus tinggi karena dehidrasi,” pungkasnya. (Ronald/Red)