Walikota Cilegon, Helldy Agustian pimpin rapat terkait Kota Sehat yang digelar di Aula Asda Setda Kota Cilegon, Selasa (25/7/2023). Foto Elfrida Ully/Selatsunda.com

CILEGON, SSC – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon mengadakan meeting secara virtual dengan Pemerintah Provinsi Banten terkait rapat persiapan Kota Sehat tingkat nasional 2023, Selasa (25/7/2023). Turut hadir Walikota Cilegon, Helldy Agustian, Ketua Forum Kota Sehat, Hanny Seviatri dan sejumlah kepala OPD di Lingkup Pemkot Cilegon.

Walikota Cilegon, Helldy Agustian mengatakan, pihaknya pada rapat tersebut memaparkan presentasi strategi menuju kabupaten/kota sehat.

“Jadi se-Provinsi Banten, yang direkomendasi oleh mereka itu ke pusat yakni, Pemkot Cilegon untuk bisa memperoleh katagori tertinggi kota sehat,” kata Helldy kepada Selatsunda.com.

Helldy mengaku akan mempercepat penanganan penyakit tuberkulosis (TBC) di Kota Cilegon.

“Kalau kita melihat industri, memang TBC menjadi poin terpenting penanganan percepatan ini, kami juga sudah menyiapkan semua akses untuk penanganan ini,” ujarnya.

Baca juga  DPRKP Cilegon Sebut Lahan di Cikerai Dilirik untuk Ditanam Tanaman Bioenergi

Senada dengan Helldy, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, Ratih Purnamasari mengatakan, untuk meraih kota sehat terdapat 9 tatanan yang harus dipenuhi dari Pemerintah Pusat. Diantaranya, sehat mandiri dari Dinas Kesehatan, penanganan bencana dari BPBD, berlalu lintas jalan dari Dinas Perhubungan, perindustrian dari Disperindag, limbah pasar dari Dinas Perindag dan Dinas Lingkungan Hidup.

“Tahun ini, kita mengharapkan penghargaan dari pusat Swasti Saba Wistara. Pada 2021 lalu, Cilegon gagal menjadi kota sehat dan gagal meraih penghargaan. Sebab, ada 1 persyaratan yang tidak bisa dipenuhi oleh kita, yakni, 100 persen stop BAB (Buang Air Besar) sembarangan. Di 2022 akhirnya kita kejar agar di 2023 Kota Cilegon bisa meraih bahkan mempertahankan penghargaan Swasti Saba Wistara,” ujar Ratih.

Baca juga  Jadikan Bakauheni Harbour City Magnet Wisata, ASDP Sediakan Berbagai Fasilitas

Kata Ratih, pihaknya diberi waktu selama 2 hari untuk bisa menyelesaikan 9 tatanan penilaian tersebut. Ia optimis, Cilegon mampu mempertahankan penghargaan yang telah diraih seperti sebelum-sebelumnya.

“Insa Allah kalau lihat teman-teman OPD optimis bisa. Sebab, di 2013 kita sudah pernah meraih penghargaan Swasti Saba Padapa. Kemudian, di 2015 menjadi Swasti Saba Wiwerda. Dilanjutkan di 2017 kembali meraih Swasti Saba Wistara. 2021 gagal meraih penghargaan,” pungkasnya. (Ully/Red)