SERANG, SSC – Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) UKM Kota Serang mencatat sedikitnya ada sekitar 9.800 pelaku UMKM di Kota Serang yang terdampak Covid-19.
Kepala Disperindagkop UKM Kota Serang, Yoyo Wicahyono mengatakan, jumlah UMKM di Kota Serang sebanyak 14.000 pelaku usaha. Dari jumlah itu, pelaku usaha yang benar-benar terdampak virus Corona sekitar 70 persen.
“Itu pedagang di terminal, PKL yang ada di sekolah-sekolah, pedagang yang di wisata ziarah, di pasar Banten Lama yang berjualan emping, kue, itu terdampak. Kemudian ada juga di RSU Banten yang tidak berjualan karena rumah sakitnya sudah ditunjuk sebagai rujukan Covid-19,” ungkapnya, Rabu (10/6/2020).
Kondisi usaha PKL baik di sekolah, terminal dan lainnya memang benar-benar terkapar akibat pandemi Corona. Namun ada juga pelaku yang usahanya tidak begitu terpuruk.
“PKL di sekolah, kemudian terminal, itu tutup. Tetapi ada juga PKL di Pasar Rau, PKL di Royal, itu tidak begitu terganggu,” paparnya.
Untuk membantu para pelaku usaha, paparnya, Disperindagkop UKM tengah menyiapkan bantuan modal usaha. Pemkot dalam menyalurkan bantuan tersebut telah menganggarkan Rp 5,112 miliar dengan jumlah kuota bantuan 10.238 pelaku usaha.
Saat ini, jumlah penerima bantuan masih divalidasi. Bantuan sebesar Rp 500.000 untuk masing-masing pelaku usaha akan disalurkan bekerjasama dengan Bank BJB.
Diperkirakan pada fase ketiga new normal atau pada 15 Juni 2020, bantuan terserbut akan disalurkan.
“Kita akan masuk pembagian di fase ketiga (new normal). Minggu ini selesai input data, data masuk ke bank jabar, tetapi sebelum masuk di SK kan dahulu oleh pak Walikota. Baru kemudian nanti diimplementasikan dengan ATM dengan rekening khusus,” tuturnya. (Ronald/Red)