Kepala Puskesmas Jombang, dr Yanti Aziz. (Foto Elfrida Ully/Selatsunda.com)

CILEGON, SSC – Kepala Puskesmas Jombang, Kota Cilegon, dr Yanti Aziz menyatakan, selama 5 hari di 2024, penderita ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) di wilayahnya sudah mencapai 71 orang. Yanti menyatakan, belakangan ini penderita ISPA di wilayah Jombang mengalami trend yang meningkat. Kata Yanti, penyakit ISPA disebabkan karena virus atau bakteri yang terjadi pada saat peralihan cuaca.

“Kasus ISPA pada akhir-akhir ini di wilayah Jombang terus alami kenaikan. Penyebabnya bukan karena industri tapi karena perubahan cuaca yang menyebabkan kasus ISPA di Jombang sudah mencapai 71 orang sejak 5 hari,” kata dr Yanti kepada Selatsunda.com ditemui di Puskesmas Jombang, Jumat (5/1/2024).

Yanti menambahkan, berdasarkan data kunjungan pasien ke Puskesmas Jombang selama 2023 lalu mencapai 3.995 orang. Rata-rata pasien yang menggeluhkan penyakit ISPA berada di usia 14 hingga 59 tahun.

Baca juga  Manfaatkan Fasilitas Kepelabuhanan, Krakatau Steel dan PGN Teken Kerja sama Bangun Infrastruktur Gas

“ISPA ini gampang tertular ke siapa pun. Bahkan, setiap bulan memang ada dalam satu keluarga bisa langsung tertular,” tambah Yanti.

Ia menjelaskan, gejala utama ISPA dapat berupa batuk, pilek, demam, nyeri dada, dan sesak napas. Warga terinfeksi ISPA, kata Yanti, disebabkan adanya bakteri, virus, dan mikroba lainnya akibat polusi udara, serta perubahan iklim.

Untuk mengurangi risiko ISPA, ia mengimbau warga Cilegon agar tetap memakai masker apalagi saat beraktivitas di luar rumah.

“Kami sarankan agar masyarakat makan yang teratur, cukup gizi baik serat dan vitamin, pola hidup sehat dan olahraga. Tak hanya itu, kami dari Tim Puskesmas Jombang, terus melakukan promosi kesehatan, penyuluhan kesehatan kepada para pasien, penyuluhan kesehatan ke posyandu, penyuluhan ke kelas ibu hamil dan balita srtta live streaming kesehatan dengan para dokter,” pungkas Yanti. (Ully/Red)