Sabtu, 17 Mei 2025

Penerapan Smart City, Diskominfo Cilegon Evaluasi Inovasi OPD

CILEGON, SSC – Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Kota Cilegon melakukan evaluasi terkait inovasi program yang dijalankan OPD sehubungan dengan penerapan smart City atau kota pintar. Evaluasi ini untuk memenuhi gerakan menuju 100 smart City 2024 yang diinisiasi enam Kementerian dan Kantor Staf Presiden (KSP).

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Kota Cilegon, Agus Zulkarnain mengatakan, pihaknya mengadakan rapat dengan sejumlah OPD untuk mengetahui sejauh mana penerapan smart city. Selain evaluasi, rapat tersebut juga untuk memenuhi data pendukung program smart city.

“Sekarang sedang kita persiapkan berkaitan dengan evaluasi menuju 100 kota cerdas se-Indonesia. Ini merupakan program Kemenkominfo yang harus dilaksanakan seluruh kabupaten kota se-Indonesia,” ucap Agus, Jumat (22/6/2024).

“Jadi kita meminta program dan inovasi dari perangkat daerah memperkuat Cilegon mewujudkan Cilegon menuju smart city,” sambungnya.

Kepala Dinas yang disapa Agus Zul ini mengungkapkan, dalam pemenuhan Kota Cilegon menuju smart city terdapat enam konsep atau dimensi yang harus dipenuhi. Yakni smart governance, smart living, smart branding, smart economy, smart society dan smart environment.

Sejauh ini, kata Agus Zul, terdapat sejumlah program inovasi yang telah dijalankan beberapa OPD tengah diinventarisir pihaknya untuk disesuaikan dengan konsep smart city. Seperti pengembangan pengolahan sampah dan pembangunan palang pintu masuk dalam konsep smart environment. Kemudian program pinjaman bunga nol persen juga masuk dalam smart economy.

Baca juga  LKPJ Walikota 2024, DPRD Cilegon Sorot Pemanfaatan Aset Eks Gedung Matahari-Dekranasda IKM

“Program di Dinas Koperasi yakni pinjaman dengan bunga nol persen, itu masuk smart economic. Kemudian Beasiswa full sarjana, itu berkaitan Smart Society, begitu juga pembangunan sekolah baru,” paparnya.

“Diskominfo juga punya program inovasi, seperti super apps inter c dan wakeh info, itu adalah aplikasi yang bisa diakses masyarakat. Itu ada 24 fitur, jadi masyarakat dapat akses berkaitan dengan pelayanan publik,” ucapan Agus Zul.

Agus Zul mengakui, Kota Cilegon saat mengikuti program 100 smart city pada 2023 belum melakukan persiapan yang maksimal. Indeks penilaian mencapai 2.31 atau masih dibawah standar. Pihaknya berharap, Cilegon yang tahun lalu masuk dalam 75 besar kota pintar, pada tahun ini dapat masuk kategori 25 besar kota pintar.

“Tahun 2023 itu 2,31 untuk cilegon. Indeks maksimalnya 4. Memang tahun lalu persiapannya kita kurang maksimal. Insya Allah tahun ini bisa meningkat karena sudah banyak dilakukan OPD. Berkaitan dengan program inovasi yang telah dilakukan,” harapnya. (Ronald/Red)

Redaksi Selatsunda
Redaksi Selatsundahttps://selatsunda.com
Sajian informasi dikemas dengan tulisan berita yang independen

Related Articles

- Advertisement -DEWAN 2

Latest Articles

error: Content is protected !!