Selasa, 13 Mei 2025

Perusahaan Multinasional Lirik Bangun Pelabuhan Warnasari

CILEGON, SSC – Rencana PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) di 2025 salah satunya adalah berupaya untuk mewujudkan Pembangunan Pelabuhan Warnasari. Diretur Utama PT PCM, Muhammad Willy mengatakan, saat ini sebuah perusahaan multinasional tengah berminat untuk membangun Pelabuhan Warnasari.

“Ada perusahaan besar multinasional yang sudah berminat, mereka dari luar negeri. Perusahaan ini akan berinvestasi di Indonesia, mereka sudah government to government, kami salah satu bagian kecilnya,” ujar Willy, Kamis (23/1/2025).

Willy tidak menyebut secara spesifik nama perusahaan tersebut. Namun ia menyatakan, perusahaan multinasional itu tertarik untuk berinvestasi membangun Pelabuhan Warnasari karena menerima tawaran skema kerja sama yang disodorkan.

“Mengapa perusahaan ini cocok karena mereka bersedia dengan skema yang kita tawarkan. Mereka sudah datang dua kali, dari Jakarta sudah ke kantor kita juga dan ke lokasi Warnasari,” ucapnya.

Willy mengungkapkan, rencana pembangunan Pelabuhan Warnasari pararel dengan skema kerja sama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah perusahaan tersebut berasal atau government to government (g to g). Di mana, rencana pembangunan Pelabuhan Warnasari adalah salah satu bagian yang akan dikerja samakan.

Perusahaan multinasional itu kata Willy, akan bergerak di sektor sustainability industry atau industry berkelanjutan.

Baca juga  Serikat Pekerja Apresiasi Polda Banten Tindak Premanisme dan Calo Tenaga Kerja

“Industrinya adalah industri yang baru yang berhubungan dengan sustainability, dia bukan pabrik umumnya. Hubungannya dengan sustainability, teknologi yang baru belum semua negara punya. Tetapi mereka mau berinvestasi di Indonesia, salah satu yang paling kuat kandidatnya di Cilegon di Warnasari,” paparnya.

“Jadi mereka serius untuk membangun,” sambungnya.

Willy menjelaskan, saat ini rencana tersebut masih terus dijajaki. Termasuk apakah sebagian lahan akan dibangun pelabuhan dan sebagian lain untuk terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS).

“Kebutuhan tidak sampai 45 hektar, mungkin 10 hektar jadi masih ada sisa. Masih ada sisa diberdayakan untuk perusahaan lain. Jadi bisa pergudangan bisa tidak dan ada pelabuhannya. Ini yang sedang kami diskusikan, BUP dan TUKS,”paparnya.

Bahkan, kata Willy, perusahaan tersebut belum lama ini telah mengirimkan draft Non Disclosure Agreement (NDA). Itu tandanya kedua pihak akan melakukan kesepakatan bersama rencana kerja sama.

“Mereka sudah kirim NDA, ini tanda baik. Ini salah satu potensi besar, Akhir tahun (2025) ini mereka akan membuat keputusan,” pungkasnya. (Ronald/Red)

Redaksi Selatsunda
Redaksi Selatsundahttps://selatsunda.com
Sajian informasi dikemas dengan tulisan berita yang independen

Related Articles

- Advertisement -DEWAN 2

Latest Articles

error: Content is protected !!