CILEGON, SSC – Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Cilegon bakal melakukan seleksi lebih ketat bagi pendatang baru di Kota Cilegon pasca Lebaran 2024. Bagi pendatang baru harus melalui sejumlah syarat untuk dapat bermukim maupun mengadu nasib di Kota Cilegon.
Kepala Disdukcapil Kota Cilegon, Eva Sarifah menjelaskan, setiap tahunnya warga pendatang yang akan mengadu nasib di Kota Cilegon mengalami tren kenaikan. Dibuktikan pada 2023 lalu, pendatang baru yang terdata di Disdukcapil Kota Cilegon terjadi kenaikan 12.000 pendatang baru.
“Saat ini total warga Cilegon sudah mencapai 470.378 orang. Setiap tahun momen Lebaran pasti banyak pendatang baru mengadu nasib di Kota Cilegon,” kata Eva kepada Selatsunda.com ditemui di DPRD Cilegon, Senin (1/4/2024).
Menurut Eva, salah faktor banyaknya pendatang baru ke Kota Cilegon, diantaranya, program berobat gratis dengan hanya menggunakan KTP serta banyaknya industri kimia di Kota Cilegon.
“Keberadaan mereka (pendatang baru) ini memang menjadi beban APBD Cilegon. Otomatis kita (Disdukcapil) harus lebih selektif lagi. Salah satu yang kita lakukan untuk menseleksi pendatang baru ini dengan menunjukan beberapa persyaratan yang harus mereka lengkapi oleh pemohon. Kalau persyaratan tidak terpenuhi, maka akan langsung kami tolak,” ujarnya.
Tak hanya itu, Mantan Kepala Dinas Pertanian dan Pertenakan ini pun menyampaikan, bagi mereka menunpang di salah satu tempat, dipastikan harus memiliki surat keterangan RT/RW setempat.
“Kalau dia punya rumah sendiri kita proses. kalau numpang KK, harus ada surat RT dan RW. Sekarang untuk tinggal di Cilegon tidak mudah. Kami sudah mulai verifikasi jadi dia tinggal numpang sewa dia harus ada surat keterangan RT dan RW. apa mereka dikembalikan lagi? data ada di daerah asal. Jadi ketika SKBNI ya sudah disetujui kami, baru kami lepas, tapi kalau di tolak berarti tidak kami setujui,” pungkasnya. (Ully/Red)
