CILEGON, SSC – Realisasi pendapatan pajak daerah Kota Cilegon hingga saat ini mencapai kurang lebih Rp 500 miliar. Pencapaian tersebut masih setengah dari total target yang ditetapkan yakni Rp 1,1 triliun.
Kepala Bidang Pajak Daerah dan Pengendalian Pendapatan Asli Daerah BPKPAD Kota Cilegon, Ahmad Furqon tak menampik jika hingga akhir 2024, target pajak daerah masih belum sesuai harapan yang ditentukan. Pencapaiannya baru terealisasi sekitar 48 persen.
“Pencapaian secara keseluruhan baru mencapai 48 persen atau Rp 500 miliar dari target Rp 1,1 triliun,” ungkap Furkon ditemui di Kantor Baprida Kota Cilegon,” Rabu (2/10/2024).
Salah satu faktor target pajak daerah belum terealisasi karena target BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) belum tercapai.
Ia menyatakan, hingga saat ini pajak BPHTB mencapai sekitar Rp 50 miliar dari target Rp 500 miliar.
Ia mengaku, belum tercapainya pajak BPHTB karena terdapat transaksi tanah di industri. Yang awalnya diprediksi masuk target BPHTB namun sampai saat ini belum terealisasi.
“Kan kita menunggu yach, investor dengan Krakatau Steel,” ucapnya.
Furqon merinci, untuk realisasi pajak restoran saat ini sudah mencapai Rp 33 miliar dari target Rp 45 miliar, Pajak Penerangan Jalan (PPJ) dari target Rp 216 miliar baru mencapai Rp 168 miliar, jasa perhotelan dari Rp 14,2 miliar baru teralisasi Rp 12 milar.
Selanjutnya, realisasi jasa kesenian dan hiburan dari Rp 6 miliar tercapai Rp 5,1 miliar, realisasi pajak bukan logam dan minerba dari Rp 1,1 triliun baru tercapai Rp 770 juta, pajak PBB dari Rp 225 miliar tercapao sebesar Rp 164 miliar.
“Dengan tersisa 3 bulan lagi, kita upaya terus melakukan pendekatan terutama ke industri-industri khsusunya PT Krakatau Steel yang memang mereka banyak yang dijual aset. Mudah-mudahan investornya jadi, insa Allah semua target tercapai. Minta doanya saja,” pungkasnya. (Ully/Red)
