
CILEGON, SSC – Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilegon menyatakan, tingkat kunjungan masyarakat Kota Cilegon ke posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) masih dibawah 80 persen. Faktor penyebab rendahnya tingkat kunjungan tersebut diantaranya masih acuhnya orang tua untuk memeriksakan balita ke petugas kesehatan di posyandu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilegon, Ratih Purnamasari mengatakan, selain hal itu faktor lainya, kesibukan orangtua memeriksa balitanya ke posyandu.
“Orangtuanya bekerja dan masih minimnya petugas pemeriksa di setiap posyandu. Di mana, 1 posyandu harus memiliki 5 kader sedangkan ini tidak mencapai 5 kader di setiap posyandu. Di Cilegon saja, ada 389 posyandu,” kata Ratih kepada Selatsunda.com, Senin (30/10/2023).
Ratih mengaku, berdasarkan aturan pemerintah, tingkat kunjungan masyarakat ke posyandu harus mencapai 80 persen. Untuk meningkatkan masyarakat ke posyandu, Tim Kelompok Kerja Posyandu akan terus mengoptimalkan keberadaan posyandu guna meningkatkan partisipasi masyarakat maupun ibu/ibu untuk mengantarkan dan membawa buah hati untuk datang ke posyandu.
“Kebetulan dari Kementerian Kesehatan telah memberikan alat antropometri untuk Kota Cilegon. Dan rencanaya, di Febuari 2024 akan dilamukan penimbangan bayi dan balita. Dengan alat ini, tentu akan membantu meningkatnya pengujung ke Posyandu,” ujarnya.
Sementara itu, Sekda Kota Cilegon, Maman Mauludin meminta agar seluruh kader posyandu di Cilegon harus aktif dalam meningkatnya kunjungan masyarakat ke posyandu. Dengan peran aktif para kader tentu mendukung meningkatnya drajat kesehatan masyarakat di Kota Cilegon.
“Bagaimana caranya masyarakat memanfaatkan keberadaan posyandu untuk memeriksakan anak dan keluarganya. Jika masyarakat tidak datang ke posyandu langsung, minimal para kader ini datang ke rumah-rumah untuk jemput bola,” pungkas Maman. (Ully/Red)