Kepala Bagian Informasi OJK KR1 DKI Jakarta & Banten, Dendy Kurniadi Amintapura saat menerangkan soal pinjaman online," Jumat (27/10/2023). Foto Elfrida Ully/Selatsunda.com

SERANG, SSC – OJK KR1 DKI Jakarta & Banten mengungkapkan, warga Banten yang paling banyak menjadi korban pinjaman online (pinjol) adalah kaum milenial.

Kepala Bagian Informasi OJK KR1 DKI Jakarta & Banten, Dendy Kurniadi Amintapura mengatakan, penyebab banyaknya korban terjerat pinjol, karena kebutuhan masyarakat yang sangat tinggi namun tidak didukung keuangan itu sendiri.

“Mungkin tadinya mereka tidak butuh-butuh banget, jadi akhirnya terjerat pinjol. Lalu, perilaku produktif masyarakat juga termasuk mudahnya korban pinjol,” kata Dendy kepada Selatsunda.com, Jumat (27/10/2023).

Ia menambahkan, berdasarkan data yang dimiliki OJK, nilai pinjol di Banten juga tumbuh 7,63 persen (yoy). Dengan pinjaman tumbuh dari Rp 4,19 triliun pada Agustus 2022 menjadi Rp 4,52 triliun pada Agustus 2023.

Baca juga  Antisipasi Libur Nataru 2024 di Pelabuhan Merak, BPTD Banten Siapkan Kapal-kapal Besar

““Dengan jumlah rekening penerima pinjaman aktif sejumlah 1,56 juta entitas pada Agustus 2023 atau tumbuh 2,54 persen (yoy),” tambahnya.

Dijelaskannya, untuk nilai pinjaman tumbuh 7,63% (yoy) menjadi Rp4,52 triliun (Agustus 2023) dari Rp4,19 triliun (Agustus 2022) dengan jumlah rekening penerima pinjaman aktif sejumlah 1,56 Juta entitas (Agustus 2023) atau tumbuh 2,54% (yoy).

Adapun kualitas pinjaman atau Tingkat Wanprestasi 90 hari mengalami perbaikan sejak Agustus 2022 sebesar 2,80% menjadi 2,29% pada Agustus 2023.

Dendy menerangkan, keberadaan pinjol banyak karena perkembangan teknologi yang memang tidak bisa ditolak.

“Itu bagaimana pun juga akan terjadi, berdampak langsung juga terhadap kondisi masyarakat termasuk kondisi keuangan dalam hal ini. Dan kalau misalkan kita evaluasi kebutuhan masyarakat, memang kemudahan teknologi itu juga berpengaruh terhadap kebutuhan masyarakat itu sendiri,” tambahnya.

Baca juga  Ketua DPRD Cilegon Isro Mi'raj Dukung OPD Miliki Perpustakaan untuk Tingkatkan Indeks Literasi

Dengan kondisi ini, sambung Dendy, OJK terus berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam meningkatkan ekonomi masyarakat secara luas.

“Menyadarkan mereka untuk bagaimana juga mereka bisa semakin bijak dalam mengggunakan dan mengelola keuangan merrka dalam hal ini menggunakan teknologi,” sambungnya.

Disinggung korban pinjol, kata Dendy, mayoritas terbanyak adalah generasi milenial.

“Walaupun belum bisa dibuktikan secara akademik, kalau berkaca dari sebuah kejadian dan diskusi saya dengan teman-teman di UIN, belum lama ini memang, momok pinjol dengan judi online, kayaknya ada korelasi yang erat. Khawatir itu makannya kalau kita simak pemberitaan banyak itu. karena itu kesalahaan penggunaan,” pungkasnya. (Ully/Red)