CILEGON, SSC – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon mencatat ada sebanyak 10 orang warga terkena ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) akibat kebakaran TPSA Bagendung. Kesepuluh orang warga yang terkena ISPA, mayoritas anak-anak.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, Ratih Purnamasari mengatakan, laporan adanya 10 orang warga yang terdampak atas kebakaran TPSA Bagendung diterima Dinas Dinkes Cilegon dari Puskesmas Cilegon. Kesepuluh orang itu, 7 orang diantaranya santri anak-anak dari salah satu pondok pesantren di sekitar lokasi dan tiga orang lainnya adalah warga sekitar.
“Jadi 7 santri anak-anak ini merupakan siswa dari pesantren. Tapi alhamdullilah para santri ini telah ditangani di Puskesmas Cilegon dan sudah stabil bahkan sudah dibawa pulang,” kata Ratih kepada Selatsunda.com dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (18/9/2024).
Ratih menambahkan, untuk hari ini, Rabu (18/9/2024) pihaknya belum menerima adanya laporan warga sekitar yang mengeluhkan sesak nafas akibat kebakaran di TPSA Bagendung.
“Hari ini kami (Dinkes Cilegon,red) belum menerima laporan apapun adanya pasien yang mengeluhkan sesak nafas,” tambah Ratih.
Dalam hal ini, Ratih pun menghimbau kepada warga yang akan melakukan aktivitas keluar rumah untuk tetap menggunakan masker. Bahkan, jika ada keluhan sesak nafas, pusing dan mual segera datang ke puskesmas terdekat dan Pustu (Puskesmas Pembantu) serta mobil ambulans yang berjaga di TPSA Bagendung.
Senada dengan Ratih, Kepala Puskesmas Cilegon, Drg Sefi Saeful Holiq, terhitung sejak Selasa (17/9/2024) kemarin, ada sebanyak 10 orang yang mengeluhkan sesak nafas akibat kebakaran di TPSA Bagendung. Mereka dibawa ke Puskemas di mana sebagian dirawat dan sebagian lainnya diperbolehkan pulang.
“7 santri anak-anak ini sudah dibawa ke Puskesmas Cilegon dan saat ini para santri sudah diperbolehkan pulang. Sedangkan, 3 orang pasien rawat jalan,” terangnya.
Ia menyatakan, pihaknya paska kebakaran telah membuat posko di TPSA Bagendung yang dibuka. Posko dibuka pada pukul 07.00 WIB pagi hingga pukul 21.00 WIB.
“Dengan menyiagakam 4 tenaga kesehatan (nakes) dan 2 supir ambulance. Kami (Puskesmas Cilegon) dibantu juga dari puskesmas se-Kota Cilegon, 119, BPBD Provinsi Banten dan PMI,” pungkas Selfi. (Ully/Red)