Ketua DPRD Kota Cilegon, Isro Miraj. Foto : Dokumentasi Selatsunda.com

CILEGON, SSC – Kepemimpinan Pemerintahan Kota Cilegon oleh Walikota dan Wakil Walikota, Helldy-Agustian-Sanuji Pentamarta telah berjalan selama 6 bulan. Namun dalam merealisasikan janji politik dan program justru banyak ditagih oleh masyarakat.

Janji yang ditagih itu diungkapkan Ketua DPRD Kota Cilegon, Isro Miraj setelah menampung banyak aspirasi masyarakat berbagai elemen.

Isro menyatakan, janji politik dan program Helldy-Sanuji yang ditagih bermacam-macam. Kebanyakan masyarakat banyak menagih soal 4 manfaat yang ada dalam Kartu Cilegon Sejahtera (KCS).

Menurutnya, empat manfaat KCS baik
bantuan modal usaha UMKM, penyerapan 25 ribu tenaga kerja, 5.000 beasiswa full sarjana maupun bantuan kesehatan masih belum nyata terealisasi di masyarakat. Karena masih banyak masyarakat yang bingung mekanisme untuk mendapatkan empat manfaat kartu tersebut.

“Banyak masyarakat yang mempertanyakan itu seperti apa, cara seperti apa, melalui siapa kah. Karena yang memegang KCS saat kampanye dulu, ini kan sporadis. Tidak hanya orang miskin saja tapi kalangan atas juga dikasih,” ujar Isro ditemui di Kantornya, Rabu (25/8/2021).

Soal KCS, Isro pertama menyinggung tentang penyerapan 25 ribu tenaga kerja. Menurutnya, manfaat itu dalam KCS banyak belum dirasakan oleh masyarakat. Kata Isro, sampai saat ini klasifikasi tenaga kerja masih tidak jelas.

Baca juga  Gaspol Abangku ke Kalos Kafe, Tempat Nongkrong Baru di Cilegon dengan View Alam, Yuks Cobain

Bahkan ia menyindir dengan bertanya apakah penyerapan 25 ribu tenaga kerja dilakukan dengan perekrutan tenaga harian lepas (THL) yang kabarnya banyak direkrut di pemerintahan saat ini.

“Apakah yang dimaksud penyerapan tenaga kerja itu pekerja formal, apakah pekerja THL yang dimasuk-masukin juga. Apakah termasuk bagian itu juga, kita tidak tahu,” sindirnya.

Isro juga menyinggung terkait belum terealiasinya 5.000 beasiswa full sarjana. Secara hitungan 5 tahun Helldy-Sanuji memimpin, beasiswa setiap tahun terealisasi untuk 1.000 orang. Tetapi informasi yang diterimanya hanya 15 orang. Hal itu patut dijelaskan Helldy-Sanuji kepada publik.

“Informasinya hanya 15 orang. Yang saya tahu beasiswa itu bagus. Tetapi contoh riil menurut saya tahun ini 15 orang. Benarkah itu,” ungkapnya.

Isro menyatakan, dalam KCS ada satu bantuan dalam KCS yang belum sama sekali terealisasi yakni bantuan kesehatan. Bantuan itu sampai saat ini tidak ada progress sama sekali atau jalan ditempat.

Baca juga  Gaspol Abangku ke Kalos Kafe, Tempat Nongkrong Baru di Cilegon dengan View Alam, Yuks Cobain

“Seingat saya, mereka dulu pernah menyatakan, kalau ada orang sakit, petugas dokter ke rumah. Kalau dirawat, akan dibawa. Kalau butuh diobati ke rumah, petugas kesehatan yang datang,” bebernya.

“Ini (bantuan kesehatan) hilang dari peredaran. Kita berkutat di 3 persoalan itu saja,” ucapnya.

Selain KCS, banyak juga janji politik yang ditagih masyarakat. Janji politik itu salah satunya terkait kenaikan 50 persen honor untuk tenaga honorer. Menurut masyarakat, kata Isro, janji politik Helldy-Sanuji itu masih tidak terarah jelas realisasinya.

“Kenaikan guru Honor yang 50 persen. Informasi yang saya dapat kalau di bagi pertahun 10 persen. Berarti kalau Honornya 450 ribu, kenaikan honornya 45 ribu. Apakah begitu, ini kita tidak tahu bagaimana mekanismenya. Dan banyak honorer yang menanyakan itu,” pungkasnya.

Isro mengaku, akan membahas janji yang ditagih masyarakat dengan Helldy-Sanuji saat rapat gabungan KUA PPAS tahun 2022 nanti.

“Nanti ini semua akan kita tanyakan dalam rapat gabungan,” pungkasnya. (Ronald/Red)