Anggota DPRD Cilegon, Rahmatulloh membagikan sembako kepada tukang ojek di pangkalan yang ada di Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, Kamis (23/4/2020). Foto Elfrida Ully/Selatsunda.com

CILEGON, SSC – Anggota DPRD Cilegon Rahmatulloh mengatakan, pendataan warga terdampak Covid-19 yang dilakukan oleh Dinas Sosial di wilayah Kecamatan Purwakarta masih belum sepenuhnya merata. Menurut pengakuan sejumlah tukang ojek, pedagang kaki lima, tukang becak yang ada di Kecamatan Purwakarta, kata dia, masih ada yang belum terdata sebagai penerima bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS).

Anggota dewan asal Dapil Jombang– Purwakarta menyatakan, semestinya warga tersebut yang terdampak menjadi bagian yang didata oleh Dinas Sosial (Dinsos) untuk menerima bantuan Covid-19.

“Dalam reses saya hari ini, saya masih menemukan banyak dari mereka (tukang ojek, tukang becak) masih belum terdata oleh Dinas Sosial. Semestinya, warga inilah yang menerima bantuan dari pemerintah. Dan ini juga menjadi perhatian mereka, bagaimana nantinya ketika bantuan disalurkan,” katanya kepada media mengungkap Hasil Reses ke-2 di sela-sela pembagian sembako di wilayah Pangkalan Ojek di Krakatau Juction (KJ), Kota Cilegon, Rabu (22/4/2020).

Baca juga  Akses Jalan Menuju Rumah Sakit Drajat Prawiranegara Serang Rusak Parah

Rahmatulloh yang juga Ketua Demokrat Cilegon menyatakan, pihaknya untuk meringankan beban warga yang belum terdata ini membagikan paket sembako. Diharapkan, pemberian sembako dapat membantu warga yang kesulitan ditengah pandemi Virus Corona.

“Jangan lihat barang yang kami berikan ini. Kami ikhlas membantu warga yang terdampak Covid-19. Saya pun meminta kepada Dinsos Cilegon untuk secapatnya mendata para warga yang tekena imbas dari Covid-19. Jangan terlalu lama, segera datangi mereka yang belum terdata. Padahal kan sudah ada data acuan, tinggal verifikasi ulang melalui RT atau RW,” harapnya.

Salah satu tukang becak warga Serdag, Kelurahan Kotabumi, Kecamatan Purwakarta, Asmui (64) mengaku, dirinya sampai saat ini belum juga terdata oleh Pemkot Cilegon sebagai salah satu penerima bantuan.

Baca juga  Akses Jalan Menuju Rumah Sakit Drajat Prawiranegara Serang Rusak Parah

“Dari Pemprov Banten belum, dari pusat belum dan dari Pemkot Cilegon juga belum pernah terdata oleh siapapun. Imbas virus Corona ini, penghasilan saya pun berkurang. Yang biasanya bisa dapat Rp 50 ribu per hari, sekarang hanya dapat Rp 15 ribu,” keluhnya. (Ully/Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini