Angka Stunting di Cilegon Turun Jadi 19 Persen

Angka Stunting di Cilegon Turun Jadi 19 Persen

0
69
:
Foto Ilustrasi (Sumber: Unicef.org)

CILEGON, SSC – Angka stunting di Kota Cilegon mengalami penurunban. Berdasarkan hasil survei kesehatan SSG, angka stunting turun pada 2024 turun menjadi 19 persen dari Tahun 2023 sebesar 22 persen.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak dan Pengendalian Penduduk serta Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cilegon, Lia Nurlia Mahatma mengatakan, penurunan ini merupakan hasil kerja bersama lintas sektor. Terutama dalam upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang.

“Alhamdulillah, angka stunting turun dari 22 ke 19 persen. Ini berkat kerja sama berbagai pihak. Stunting tidak bisa diatasi oleh satu dinas saja,” ujar Lia, Rabu (5/11/2025).

Dalam menekan turunnya angka stunting itu, kata Lia, pihaknya berperan dalam pemberdayaan masyarakat dan edukasi pola makan sehat melalui posyandu serta mendorong peran aktif kelurahan dan kecamatan.

“Kami terus mengajak masyarakat untuk rutin ke posyandu dan menerapkan pola gizi seimbang. Edukasi menjadi kunci, apalagi banyak orang tua masih berpikir yang penting anak kenyang tanpa memperhatikan kualitas gizinya,” ungkapnya.

Turunnya angka stunting, kata Lia, karena meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan anak.

“Sekarang masyarakat sudah mulai memahami bahwa anak adalah aset bangsa. Kalau anak sehat, keluarga pun lebih bahagia,” terang Lia.

Dalam menjalankan program itu, kata Lia, DP3AP2KB turut mendukung terbentuknya 43 Kampung Keluarga Berkualitas di Cilegon. Pembentukan itu sebagai wadah kolaborasi antar-OPD dalam menekan angka stunting serta memperkuat ketahanan keluarga.

“Kami fokus pada perlindungan perempuan dan anak, serta pemberdayaan perempuan. Melalui kampung keluarga berkualitas, berbagai program lintas dinas bisa terarah dan tepat sasaran,” paparnya.

Meski angka stunting turun, namun kata dia, DP3AP2KB menegaskan target penurunan stunting tetap menjadi kewenangan Dinas Kesehatan. Peran DP3AP2KB tentu sebagai pendukung dan penggerak masyarakat.

“Kami support penuh, karena penurunan stunting tidak cukup hanya dari sisi kesehatan. Faktor ekonomi, pendidikan, dan lingkungan juga sangat berpengaruh,” pungkas Lia. (Ronald/Red)