CILEGON, SSC – Kapal penyeberangan milik PT ASDP yakni KMP Portlink III menubruk Moveable Bridge (MB) Dermaga 6 Eksekutif Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Senin (17/3/2025). Akibat insiden tersebut sejumlah fasilitas di Dermaga 6 Eksektufi mengalami kerusakan.
General Manajer PT ASDP Merak, Rudi Sunarko menjelaskan kronologis peristiwa KMP Portlink III menubruk MB Dermaga 6 Eksekutif.
Saat itu kapal tengah dalam perjalanan dari Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak. Saat hendak sandar, KMP Portlink III menubruk MB Dermaga 6 Eksekutif.
“Dapat kami jelaskan pertama, kami prihatin dengan kejadian ini karena sudah dekat angkutan Lebaran. Kami mengalami musibah, insiden Kapal Portlink III pada jam 10.10 WIB kurang lebih, mengalami, menubruk MB, Dolphin. Mengakibatkan MB tidak dapat beroperasi,” ujar Rudi saat di Dermaga 6 Eksekutif.
Dari laporan awal yang diterima pihaknya dari nakoda, kata Rudi, Kapal Portlink saat olah gerak masuk area kolam Dermaga 6 Eksekutif berkecepatan 8 knot. Saat diujung kolam, nakoda dan mualim jaga minta agar kecepatan dikurangi dengan menggunakan handle mundur. Namun saat handle mundur, malah yang terjadi laju kapal bertambah. Diduga hal itu yang menjadi penyebab Kapal Porlink III menubruk MB Dermaga 6 Eksekutif.
“Kapal Portlink ini menggunakan baling-baling CPP. CPP itu singkatan dari control propeller, dia bisa terkontrol. Permasalahannya tadi saat olah gerak masuk, sesuai informasi dari nakoda, kapal masih dalam speed 8 knot saat masuk kolam. Pada diujung kolam, nakoda dan maulim jaga minta agar kapal di reduce speed, kapal dikurangi kecepatannya. Dengan mengubah handle mundur. Namun demikian ternyata saat minta order mundur, speed malah kapal tambah laju, ini yang menjadi kendala. Ini problem-nya. Kondisi itu menyebabkan ada kecepatan, laju kapal, sehingga membentur. Benturan antara kapal dengan MB, dolpin di depan,” beber Rudi.
Menurut Rudi, pasca insiden, kapal Portlink III masih bisa olah gerak dan membongkar muatan di dermaga lain.
“Namun demikian untuk kapal saat ini kondisi mesinnya tetap masih (operasi), tidak bermasalah. Karena setelah tadi bongkar muatan terutama muatan kecil bisa dari side ramp (Dermaga 6 Eksekutif), cuman terkendala muatan truk yang ada di cardeck. Dia tidak bisa dibongkar karena MB tidak bisa beroperasi. Makanya kapal shifting dari Dermaga VI Eksekutif ke Dermaga 7. Saat shifting tersebut, kapal bisa bergerak sendiri. Tidak menggunakan tugboat atau asist. Sehingga dapat kami simpulkan kondisi kapal Portlink masalah engine tidak bermasalah,” paparnya.
Rudi menjelaskan, meski demikian penyebab insiden tersebut masih di investigasi pihaknya.
“Namun demikian teknisi kami dari bagian teknik, tetap akan mendalami kenapa hal itu bisa terjadi,” terangnya. (Ronald/Red)