CILEGON, SSC – Baru-baru ini, foto Bakal Calon Walikota Cilegon dari Partai Golkar, Robinsar dengan putra Ketum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono, Fajar Hadi Prabowo beredar luas di media sosial. Dalam foto, kedua Robinsar dan Fajar nampak mengenakan jas abu-abu.
Spekulasi pun di publik banyak bermunculan jika foto Robinsar-Fajar tersebut dikabarkan keduanya akan berpasangan sebagai bakal calon wakil walikota dan wakil walikota Cilegon di Pilkada Kota Cilegon.
Mengenai hal ini, Ketua DPC PPP Kota Cilegon, Sahruji buka suara. Saat konferensi pers di Kantor DPC PPP Cilegon, Sahruji mengatakan, sampai saat ini PPP belum berkoalisi dengan partai politik manapun.
“Saya tegaskan, sampai hari ini PPP belum koalisi dengan partai yang mengusung calon walikota dari partai apapun dan dengan calon siapa pun,” ungkapnya, Rabu (31/7/2024).
“Masih dinamis, dengan siapapun kita masih mungkin membangun koalisi. Masih mungkin, belum ada PPP membuat deal dengan posisi walikota dan wakil walikota,” sambungnya.
Sahruji menjelaskan foto-foto yang banyak beredar di media sosial. Terkait foto Fajar Hadi Prabowo bertemu dengannya bukan bentuk permintaan izin.
Sahruji menerangkan, ia jauh-jauh hari sebelumnya telah mengusulkan kepada Ketum Mardiono agar Fajar maju di Pilkada Cilegon dan baru saat ini menyatakan siap.
“Ketemu saya bukan minta izin, karena saya juga mengusulkan terhadap Ketua Umum agar Fajar itu untuk dapat dicalonkan figur walikota atau wakil walikota. Sudah jauh-jauh hari saya usulkan. Dan itu juga sudah sempat bocor di publik, PPP akan mencalonkan Putra Pak Ketum. Tapi itu memang butuh proses waktu. Sehingga baru saat inilah beliau siap,” ucapnya.
Sahruji turut mengetahui beredar foto Robinsar bersama Fajar di media sosial. Tetapi bukan berarti dengan foto tersebut, Fajar langsung dinyatakan menjadi pendamping Robinsar. Menurutnya pertemuan tersebut masih sebatas penjajakan antar bakal calon.
Kata Sahruji, PPP mempunyai mekanisme partai yang ditempuh. Salah satunya untuk menentukan bakal calon harus terlebih dahulu dilakukan survei. Dari hasil survei itulah akan menentukan pasangan bakal calon walikota dan wakil walikota Cilegon.
“Jadi memang dia diminta untuk menjadi wakil. Tapi bukan berarti kemarin foto itu menjadi pasangan wakilnya, yang satu ini minta calon ini, bukan begitu. Kita di PPP ada mekanisme yang ditempuh. Itu baru penjajakan saja. Dan harus dilakukan survei dulu, nanti juga akan kami tampilkan calon kami dari PPP dengan berpasangan yang minta ini, seberapa hasil surveinya apakah bisa berpasangan, ” ucapnya.
Sahruji kembali menegaskan, perpolitikan di Cilegon sampak saat ini masih sangat cair. Kondisi masih sangat dinamis.
“Kita masih dinamis, masih terbuka dengan calon-calon yang lain,” pungkasnya. (Ronald/Red)