CILEGON, SSC – Peretasan Pusat Data Nasional tak hanya memberi dampak di Pemerintah Pusat saja namun juga di daerah. Seperti yang dialami Balai Kekarantinaan Kesehatan Banten terhadap aplikasi Srikandi.
Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Pelabuhan Kelas I Banten, Resi Arisandi tidak menampik peretasan PDN berdampak pada aplikasi Srikandi yang digunakan pihaknya. Meskipun tidak terlalu terdampak kata Resi, pekerjaan untuk surat menyurat masih dapat dilakukan secara manual.
“Terkait Pusat Data Nasional, prinsipnya kami di UPT tidak terlalu terdampak karena punya back up dan kita sudah ada data manualnya,” ungkap Resi, Kamis (4/7/2024).
“Kita sudah punya sistem-(back up manual)-nya, apabila loading-nya lama atau ada gangguan-gangguan, kits langsung menggunakan secara manual,” sambungnya.
Resi mengutarakan, selama ini sistem aplikasi Srikandi digunakan untuk membantu memudahkan pekerjaan dalam hal surat menyurat. Namun karena terganggu, saat ini surat menyurat dilakukan dengan email.
“Kalau dulu, aktifitas dengan Srikandi langsung tahu ada surat. Sekarang menunggu ada email dulu. Tapi kalau dulu lewat Srikandi, surat kita langsung tahu,” paparnya.
Ia menyatakan, surat menyurat yang dilakukan secara manual tidak hanya terkait menerima atau membalas surat undangan saja. Namun saat ini karena Srikandi terganggu, surat tugas untuk tim melakukan pengurusan kapal juga dilakukan manual.
“Jadi surat menyurat ada juga hubungannya dengan surat tugas untuk pengurusan kapal. Itu kita lakukan sekarang dengan manual,” terang Resi.
Resi memastikan, meski terdampak dengan aplikasi PDN yang diretas namun pelayanan tetap berjalan normal. Pelayanan yang diberikan ke masyarakat tidak sama sekali terganggu.
“Kita pastikan tidak terdampak sama sekali dengan pelayanan. Karena ada data manualnya,” ucapnya. (Ronald/Red)