Petugas pemadam kebakaran bersama warga tengah memadamkan kebakaran di Gudang Penyimpanan TK Al Istiqomah di Lingkungan Gempol Kulon, Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, terbakar, Kamis (3/8/2023). Foto Ronald/Selatsunda.com

CILEGON, SSC – Gudang Penyimpanan Taman Kanak-kanak (TK) dan Masjid Al Istiqomah yang berlokasi di Lingkungan Gempol Kulon, Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon, terbakar, Kamis (3/8/2023). Kejadian tersebut terjadi diduga akibat korsleting arus pendek listrik.

Kejadian kebakaran gudang penyimpanan barang di TK dan Masjid Al Istiqomah terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.

Ketua DKM Masjid Al Istiqomah, Sudiro menceritakan, awalnya kejadian diketahui oleh anak-anak yang tengah berada di sekitar Masjid yang melihat adanya kebakaran. Dia mendapati itu langsung menuju lokasi.

“Pertama infromasinya dari ada anak-anak yang tahu ada asap, kebetulan kita ada kegiatan orang meninggal, jadi kita kejar, dikirain sampah, ternyata gudang (yang terbakar),” ujarnya di lokasi.

Warga berada di sekitar lokasi gudang yang terbakar

Mendapati informasi tersebut, kata Sudiro, dirinya dan masyarakat setempat langsung bahu membahu memadamkan kebakaran dengan peralatan seadanya.

“Lumayan besar, besar sekali apinya,” tuturnya.

Sudiro menerangkan, kejadian kebakaran juga kemudian diinformasikan ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Cilegon untuk membantu memadamkan api.

Baca juga  Pemerintah Catat Pajak Usaha Ekonomi Digital Hingga Februari 2025 Sebesar Rp 33,73 Triliun

“Kebetulan ada petugas (Dinas Kebakaran), orang sini. Jadi sambil nunggu padam dan alhamdulilah sudah dipadamkan masyarakat,” terangnya.

Di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB, tampak terlihat sejumlah personel dan dua unit mobil pemadam kebakaran bersama masyarakat tengah memadamkan api. Petugas fokus memadamkan api di gudang penyimpanan barang yang lokasinya persis di sebelah dua ruang kelas TK.

Sudiro menyatakan, kejadian itu mengakibatkan sejumlah barang hangus terbakar.

“Yang terbakar alat alat seperti kursi, meja, hambal dan terpal. Intinya alat alat prasmanan,” paparnya.

Ia menyatakan, saat itu kejadian kebakaran terjadi di saat tidak ada kegiatan belajar mengajar siswa.

“Alhamdulilah sebelah (ruang kelas) nggak (terbakar). Alhamdulilah sudah langsung padam. Kalau anak-anak belajar di sore hari,” tandasnya.

Sudiro mengungkapkan, kejadian itu diduga akibat korsleting listrik. Kebakaran menimbulkan kerugian material sekitar puluhan juta.

“Dugaannya konseling listrik. (Kira-kira) kerugiannya Rp 20 jutaan,” pungkasnya. (Ronald/Red)