CILEGON, SSC – Pemerintah Kota Cilegon terus memberi perhatian terhadap permasalahan stunting. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon dr. Ratih Purnamasari.
Ratih mengungkapkan, ada yang menjadi perhatian pihaknya terkait stunting. Atensi ini terkait upaya mencegah agar balita jangan sampai terkena stunting.
Ratih menerangkan, setidaknya ribuan balita dinyatakan memiliki masalah gizi dan rawan terkena stunting. Jumlah tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap yang telah diukur tinggi dan berat badannya, dalam program pengentasan stunting.
“Sebetulnya ada yang menjadi perhatian kita terhadap balita yang berpotensi gizi buruk. Itu harus dijaga sama-sama jangan sampai ribuan balita itu jatuh ke gizi kurang bahkan gizi buruk. Harus tetap dijaga sama-sama agar tidak jatuh,” kata dr. Ratih kepada Selatsunda.com ditemui di Kecamatan Cilegon, Rabu (23/10/2024).
Lebih lanjut, kata Dr Ratih penyebab balita tersebut berpotensi stunting, yakni, pola asuh dari orang tua (tidak memberikan makanan seimbang saat MPSI (makanan pendamping air susu ibu) tidak 6 bulan.
“Menu yang harus diberikan itu seperti menu gizi berimbang. (Ada karbo hidratnya, protein, hewani, sayuran dan buah). Itu harus lengkap meskipun harus dihalusin,” ujarnya.
Menurut Ratih, solusi Pemkot Cilegon mencegah anak balita stunting, yakni, sosialisasi kesehatan kepada ibu hamil, pemberian makanan tambahan untuk balita yang gizi kurang dan ibu hamil.
Selanjutnya, pemberian imuniasi kelasa anak-anak. Untuk remaja putri, diberikan KB tambahan darah untuk persiapan remaja putri tidak anemia, calon pengantin, setelah melahiran ada prenatal care, memeriksakan kandunganya selama 6 kali.
Ia meminta para orang tua untuk peduli, terlebih Kota Cilegon sudah menurunkan angka stunting.
“Yang rawan stunting ini yang kita akan lakukan hal yang serius supaya menjaga mereka jangan jadi stunting. Dengan intervensi makanan protein hewani ya, nah itu akan kami lakukan,” pungkasnya. (Ully/Red)
