CILEGON, SSC – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cilegon memberikan pelatihan kepada 25 kelompok keluarga akseptor yang berpenghasilan rendah untuk bisa menjadi pengusaha guna meningkatkan pendapatan keluarga.
Kepala DP3AP2KB Kota Cilegon Lia Nurlia Mahatma menjelaskan, kegiatan ini salah satu upaya pemerintah guna meningkatkan ekonomi keluarga para Akseptor KB yang ekonominya rendah.
“Kita memfasilitasi kelompok-kelompok keluarga akseptor yang tidak mampu ini untuk bisa menjadi pengusaha sehingga kedepanya mereka bisa meningkatkan ekonomi di keluarganya,” kata Lia kepada Selatsunda.com ditemui di acara Gelangang Dagang yang digelar di salah satu mall di Kota Cilegon,” Rabu (13/11/2024).
Ia menambahkan, DP3AP2KB juga melakukan koordinasi dengan para pelaku UMKM dan dinas terkair untuk melakukan pelatihan-pelatihan hingga membantu pembuatan izin usaha untuk para keluarga akseptor penghasilan rendah tersebut.
“Kita harapkan semakin meningkat ekonomi keluarganya. Pelatihan berusaha juga sebagai upaya kita untuk menurunkan angka stunting di Kota Cilegon,” tambah Lia.
Lia juga ingatkan peran pelaku ekonomi khususnya UPPKA dalam pencegahan stunting selain bernilai ekonomi juga perlu mementingkan perkembangan produk yang bernilai gizi yang baik.
“Kelompok pelaku ekonomi agar mengambil bagian dari komponen unsur unsur pencegahan stunting, sebab UPPKA merupakan bagian dari komponen penurunan stunting melalui peningkatan usaha dan produk.” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon Maman Mauludin yang membuka acara tersebut mengapresiasi seluruh kader UPPKA dan Kader Cilegon Mandiri (KCM) yang begitu antusias menghadiri kegiatan Gelanggang Dagang UPPKA Kota Cilegon Tahun 2024.
“Kader Cilegon Mandiri merupakan tumpuan kami untuk melakukan kegiatan baik di tingkat kelurahan mapun tingkat kota Cilegon,” ujarnya.
Maman juga menekankan bahwa KCM yang berjumlah sebanyak 2.650 orang berperan sangat penting dalam berbagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat di Kota Cilegon.
“Kami sangat bahagia dapat bertemu langsung dengan kader KCM yang merupakan garda terdepan dalam menjalankan berbagai program pemberdayaan ekonomi di tingkat kelurahan. Kader-kader ini menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan Cilegon yang mandiri,” ujarnya.
Maman juga menjelaskan bahwa di Kota Cilegon terdapat 25 kelompok UPPKA yang bergerak di berbagai bidang usaha, seperti makanan ringan, menjahit, dan kerajinan tangan.
“Semua usaha ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan berperan sebagai penunjang penurunan angka stunting di Kota Cilegon. Hal ini menunjukkan bahwa pemberdayaan ekonomi keluarga tidak hanya mencakup peningkatan pendapatan, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan dan gizi keluarga,” pungkasnya. (Ully)