CILEGON, SSC – Rencana Pemkot Cilegon untuk mempercepat pembangunan mega proyek Jalan Lingkar Utara (JLU) dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) akan segera dibahas oleh Kantor Bersama. Pembahasan itu yang bersamaan dengan sejumlah proyek lain akan disampaikan dalam kegiatan Capacity Building yang diselenggarakan pada 8 – 9 Mei 2018 mendatang di Jakarta.
Sekda Kota Cilegon, Sari Suryati mengatakan, permohonan Pemkot untuk membahas JLU dengan skema KPBU telah diterima oleh Kantor Bersama. Pembahasan itu akan disampaikan ketika Kantor Bersama menggelar kegiatan capacity building selama dua hari kepada eksekutif dan legislatif di Jakarta.
Diketahui, Pemkot Cilegon berencana mempercepat pembangunan proyek infrastruktur JLU lewat skema KPBU. Skema kerjasama pemerintah dengan salah satu badan usaha, yakni PT Sinergi Semesta Raya (Sinsera) akan dianalisa Kantor Bersama. Selain JLU, pola KPBU juga akan dikerjasamakan pada proyek lain seperti pengelolaan lahan di Terminal Terpadu Merak (TTM), Gedung Plaza Mandiri, pengembangan smart city maupun pengolahan air bersih atau sea water reverse osmosis (SWRO).
“Baik eksekutif dan legislatif dengan (kegiatan capacity building, red) ini, kita dibukakan pemahaman sama-sama. PT PII yang menfasilitasi, Kantor Bersama, Bappenas menfasilitasi,” ungkapnya, Jumat (4/5/2018).
Kantor Bersama lewat Bappenas, Kementerian Keuangan, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT. PII), BKPM RI dan institusi lainnya, kata Sari, akan mengkaji secara komprehensif proyek yang akan di KPBU-kan. Hasil analisa itu termasuk akan menentukan pemberian hak konsesi kepada PT. Sinsera.
“Dialah (Kantor Bersama, red) yang akan menganalisa. Capicity buiding itu, outputnya nanti menganalisa terhadap kajian yang disampaikan Badan Usaha sebagai pemrakarsa. Nanti menurut mereka, ini (analisa proyek KPBU, red) bisa dilakukan atau tidak. Kalaupun tidak, pasti mereka punya analisa dan pertimbangan apa yang akan dilakukan pemerintah daerah, ” tandas Sari.
Disinggung jika hasil analisa Kantor Bersama menetapkan 5 proyek dapat dikerjasamakan, Sari tidak dapat menyimpulkan lebih jauh. Layak atau tidaknya, sambung Sari, nantinya akan disimpulkan pada kegiatan capasity building itu.
“Itulah yang akan dianalisa menurut kacamata mereka. Apakah konsesi ini layak, kelebihan atau kekurangan. Atau memungkinan salah satu cukup dengan (pengembalian fungsi bisnis gedung, red) Matahari, atau cukup kawasan (padat karya JLU, red), itu kita belum tahu, ” pungkasnya (Ronal/Red)