CILEGON, SSC – Lahan pertanian produktif di Kota Cilegon terus menyusut. Penyebabnya karena imbas pembangunan rumah masyarakat biasa, perumahan, akses jalan, pertokoan, stadion dan industri yang semakin meningkat.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Cilegon, Wawan Hermawan usai kegiatan Panen Bersama Dalam Rangka Kegiatan Ketahanan Pangan Bersama Kodim 0623 Cilegon di Lingkungan Kadipaten, Kelurahan Kadaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon,” Jumat (13/7/2018).
Lebih jauh dijelaskan Kadis, tanah pertanian pada tahun ini menyusut 19 hektar dibanding tahun lalu. Lahan pada 2017 lalu tercatat sekitar 1.661 hektar, kini menyusut menjadi 1.553 hektar.
“Jadi setiap tahunnya, lahan pertanian terus menyusut dengan banyaknya pembangunan seperti pembangunan rumah masyarakat biasa, perumahaan, akses jalan, pertokoan, stadion yang pembangunan industri,” ungkap Kadis kepada Selatsunda.com.
Meski menyusut dan telah beralih fungsi, hasil pertanian padi di Cilegon tergolong stabil. Dari luasan lahan, padi yang dihasilkan sebesar 7.765 ton.
“Bisa dikatakan, stok pangan di Kota Cilegon masih terpenuhi meski lahan pertanian terus mengalami penyusutan,” tambah mantan Seketaris DPRD Kota Cilegon itu.
Sementara itu, Dandim 0623 Kota Cilegon sekaligus Pembina Lahan Pertanian Wilayah Cilegon, Letkol inf Donny Pramono mengaku sangat mengapresiasi hasil panen padi dari para petani Cilegon. Lewat pemberdayaan petani yang intens, kualitas dapat terus ditingkatkan. Dandim juga meminta agar pemerintah dapat menjaga lahan pertanian yang sudah ada supaya tidak cepat tegerus karena imbas pembangunan.
“Perlunya perhatian khusus lahan pertanian hijau akan berkurang apabila akan dijadikan lahan perumahan, perusahaan yang akan mengurangi hasil panen padi karena lahan semakin menyempit,” pungkasnya. (Ully)