Kamis, 15 Mei 2025

Lebaran 2025, Balai Kekarantinaan Kesehatan Banten Siapkan Ambulans Motor Layani Kesehatan Pemudik

CILEGON, SSC – Balai Kekarantinaan Kesehatan (Karkes) Kelas I Banten telah menyiapkan berbagai persiapan dalam mengahadapi arus mudik Lebaran 2025 di pelabuhan penyebarangan yang ada di Banten baik di Pelabuhan Merak, Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ). Selain menyiapkan tenaga medis dan tenaga kesehatan serta posko kesehatan, Balai Karkes Banten juga menyiapkan ambulans motor.

Kepala Balai Karkes Banten, Resi Arisandi mengatakan, ada sebanyak 70 tenaga baik tenaga medis dan tenaga kesehatan yang diterujunkan dalam melayani kesehatan para pemudik. Pihaknya juga menyiapkan 4 posko kesehatan yakni 2 posko kesehatan di Pelabuhan Merak, 1 posko kesehatan di Pelabuhan Ciwandan dan 1 posko kesehatan di Pelabuhan BBJ.

Selain itu, Balai Karkes Banten dalam melayani pemudik yang mengalami gangguan kesehatan juga menyiapkan ambulan motor dan ambulan mobil.

“Dan kami sudah menyiapkan 4 ambulans mobil dan 4 ambulans motor. Itu sudah kami bagi ke setiap wilayah kerja masing-masing,” ungkap Resi ditemui di Kantornya, Senin (24/3/2025).

Resi menuturkan, pelayanan kesehatan saat mudik Lebaran ini mulai dilaksanakan dari tanggal 22 Maret 2025.

“Jadi mulai tanggal 22 Maret kemarin kami sudah melakukan posko mudik. Jadi hari Sabtu kemarin, kami sudah menyiapkan petugas sudah bersiap siaga mulai tanggal 22 Maret sampai tanggal 10 April,” terangnya.

Mengenai pengoperasian ambulans motor, lanjut Resi, pihaknya menggunakan sistem mobile. Di mana ambulans motor akan melakukan pemantauan pemudik apabila terjadi antrean. Manakala kesehatan pemudik terjadi gangguan, langsung akan ditangani.

Baca juga  Kemnaker Teken Komitmen dengan Pemprov Banten dan Industri Terkait Akses Tenaga Kerja Disabilitas

“Kita selalu keliling, saat di Ciwandan Kemarin (Mudik Lebaran Tahun 2024), alhamdulillah kita keliling ke antrean-antrean. Apabila ada yang kelelahan, kita langsung tangani. Kalau tidak bisa ditangani di tempat, kita bawa ke posko kesehatan di pos kesehatan kita observasi. Kalau perlu tindakan lanjutkan, kita rujuk ke puskesmas atau rumah sakit,” terangnya.

Resi menjelaskan, umumnya pemudik yang mengalami gangguan kesehatan saat arus mudik biasanya terkena penyakit Ispa. Pemudik juga banyak yang ditangani karena faktor kelelahan.

“Kebanyakan yang biasa penyakit Ispa, kemarin juga banyak yang kelelahan di Ciwandan karena banyak pemudik yang datang siang hari. Disitu antre, banyak yang dehidrasi. Itu yang kita antisipasi ketika nanti pemudik motor datang pada H-4 atau H-5, mereka banyak berbondong-bondong menyeberang,” paparnya.

Ia pun menghimbau agar pemudik dapat memperhatikan kesehatan saat dalam perjalanan mudik. Jangan memaksa berangkat mudik jika kesehatan tidak memungkinkan. Ia pun meminta pemudik dapat melaksanakan protokol kesehatan, membawa vitamin serta terus memantau informasi di Pelabuhan Merak, Ciwandan dan BBJ.

“Harus diperhatikan kesehatan kita. Jangan dipaksakan kalau kesehatan kita tidak memungkinkan untuk berangkat mudik. Namun yang perlu diwaspadai, protokol kesehatan hartus kita laksanakan,” urainya.

“Saran saya, bawa vitamin dan jaga kesehatan. Mudik itu kalau menghindari antrean lihat situasi dan kondisi. Pantau terus dari laporan di website dan media sosial yang ada tentang arus mudik,” pungkasnya. (Ronald/Red)

Redaksi Selatsunda
Redaksi Selatsundahttps://selatsunda.com
Sajian informasi dikemas dengan tulisan berita yang independen

Related Articles

- Advertisement -DEWAN 2

Latest Articles

error: Content is protected !!