CILEGON, SSC – Pedagang di los basah Pasar Kranggot mengeluhkan kondisi atas Los mereka yang mengalami kebocoran. Pedagang meminta kepada Pemerintah Kota Cilegon agar kondisi tersebut dapat dilakukan perbaikan.
Pantauan Selatsunda.com di los basah Pasar Kranggot, asbes di lapak milik pedagang berlubang sangat besar. Terlihat banyak ember besar diletakan di lantai untuk menampung air hujan. Tampak juga kondisi di los basah cukup kotor dan bau. Meskipun kondisi lapak memprihatinkan, terlihat pedagang masih tetap berjualan.
Salah satu pedagang los basah, Hendra mengaku kecewa dengan kondisi lapak di tempatnya berjualan. Saat ini, kondisi asbes sudah memprihatinkan. Ia pun meminta agar hal itu menjadi perhatian serius dari Pemkot Cilegon agar dapat diperbaiki.
“Janjinya mau semua diperbaiki semuanya. Tapi sampai sekarang ga ada tindaklanjut sama sekali. Terus bagaimana yang asbes yang bolong-bolong ini? Masa harus pedagang yang perbaiki? Sementara kami bayar uang iuran ke UPTD Pasar Kranggot,” kata Hendra kepada Selatsunda.com, Selasa (10/12/2024).
Sementara pedagang lainnya, Mistiyah juga menginginkan hal yang sama. Ia dan pedagang lainnya berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki fasilitas pasar.
“Kami ingin ada perbaikan serius supaya kami bisa berjualan dengan nyaman,” tambah Mistiyah.
Sementara, Kepala UPTD Pasar Kranggot, Rogayah dikonfirmasi menyatakan perbaikan los basah membutuhkan biaya besar. Anggaran perbaikan diperkirakan dapat mencapai Rp 2 hingga Rp 5 miliar.
“Untuk atap dan lantai di lapak los basah aja biayanya cukup besar. Bisa mencapai Rp 2-Rp 5 miliar. Itu perlu di rombak secara total mengigat asbes sudah sangat berlubang cukup besar,” kata Rogayah dikonfirmasi.
Kata Rogayah, UPTD Pasar Kranggot sebenarnya sudah pernah mengajukan ke Dinas Perindag Kota Cilegon untuk melakukan rehab atau revitalisasi di lapak milik pedagang.
“Sebenarnya UPTD hanya sekedar mengajukan ke dinas untuk secepatnya diperbaiki. Karena yang berhak melakukan pembangunan fisik ada di mereka (dinas) bukan di UPTD Pasar Kranggot,” ujar Rogayah.
Informasi yang diketahui pihaknya, kata Rogayah, jika Disperindag Cilegon juga sudah mengajukan bantuan anggaran DAK (Dana Alokasi Khusus) ke pemerintah pusat untuk memperbaiki Pasar Kranggot. Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut lebih lanjut soal anggaran perbaikan tersebut.
“Dinas sebenarnya sudah mengajukan adanya DAK dari pemerintah pusat. Tapi sampai saat ini belum ada informasi lagi. Semoga aja di 2025 ada titik terang dari pusat agar mencairkan anggaran tersebut,” jelas Rogayah. (Ully/Red)