CILEGON, SSC – Pemerintah Kota Cilegon optimis anggaran yang disiapkan untuk menjalankan program beasiswa full sarjana pada tahun ini dapat terserap maksimal. Hal itu diyakini karena Pemkot terus melakukan kerja sama dengan berbagai universitas atau perguruan tinggi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Cilegon, Heni Anita Susila mengatakan, sejauh ini ada sebanyak 18 universitas/perguruan tinggi yang telah menjalin kerja sama program beasiswa full sarjana dengan Pemkot Cilegon. Saat ini, Pemkot tengah berupaya menambah kerja sama baru dengan 5 universitas/perguruan tinggi lain.
Heni yakin dengan bertambahnya kerja sama dengan 5 universitas, kuota 1.300 calon penerima beasiswa full sarjana yang disiapkan tahun ini dapat terserap.
“Insya Allah kuota akan terpenuhi, karena kerja samanya dengan banyak universitas,” ujar Heni, Kamis (8/3/2023).
Heni menyatakan, pihaknya selain menggandeng universitas untuk mengenalkan program beasiswa full sarjana juga terjun langsung ke sekolah-sekolah. Upaya itu dilakukan agar siswa dapat mengetahui program beasiswa full sarjana yang dijalankan Pemkot. Selain itu, upaya lainnya seperti sosialisasi lewat berbagai media sosial juga dilakukan.
“Kita sosialisasi. Kita punya Instagram, facebook dan grup-grup whatsapp. Kemudian kita juga sosialisasi ke sekolah-sekolah. Jadi siswa semakin tahun dengan adanya program ini,” tuturnya.
Ia menyatakan, pihaknya pada tahun ini menargetkan 1.300 calon penerima program beasiswa full sarjana dengan nilai anggaran sekitar Rp 14 miliar.
“Pada 2021 sudah ada 523 penerima beasiswa full sarjana, 2022 sebanyak 1.208 penerima dan total keseluruhan telah mencapai 1.731 anak. Dan di 2023, kita targetkan 1.300 calon penerima,“ paparnya.
Senada dengan Heni, Kepala Bidang Pengelolaan PAUD dan PNF pada Dindikbud Cilegon, Vania Eriza menjelaskan, ada sebanyak 5 universitas yang tengah dibahas rencana kerja samanya. Diantaranya, Politeknik Zamjabila Banten, STIT Al khairiyah, MH Thamrin Jakarta, Sekolah Tinggi Syeh Nawawi Tanara Banten dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
“Jadi 18 universitas yang sudah perjanjian kerja sama, ditambah usulan tahun ini 5 universitas lagi,” ungkapnya. (Ully/Red)