CILEGON, SSC – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tengah menjajaki rencana kerja sama pengolahan sampah dengan sejumlah pihak. Rencana kerja sama itu dilakukan untuk mengatasi persoalan sampah di Cilegon.
Kepala DLH Kota Cilegon, Sabri Mahyudin mengatakan, saat ini setidaknya ada tiga rencana kerja sama yang dijajaki DLH untuk mengatasi persoalan sampah. Skema itu diantaranya, rencana dengan investor asal Korea, Jepang dan yang terbaru rencana pengolahan sampah dengan Danantara lewat program Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL).
Untuk rencana kerjasama dengan investor Jepang, kata Sabri, Pemkot akan konsentrasi mengolah sampah menjadi steam atau pengganti batubara. Rencana pengolahan sampah itu nantinya akan menggandeng industri sebagai pengguna steam.
“Steam itu kan pengganti batubara, hasilnya berbentuk uap. Ini (steam) akan dimasukan ke industri-industri,” ungkap Sabri di kantornya, Selasa (2/10/2025).
Rencana kerja sama pengolahan sampah tersebut, kata Sabri melalui DLH Provinsi Banten.
Pengolahan sampahnya dengan kapasitas 350 ton perhari. Salah satu syaratnya, lokasi pabrik tidak boleh dibangun kurang dari 3 kilometer dari industri yang bekerja sama.
“Dia butuh steamnya 20 ton perjam. Sampah dibutuhkan 350 ton perhari. Jadi ini nanti untuk industri petrokimia, industri makanan,” terangnya.
Selain dari negara Jepang, Pemkot juga tengah menjajaki investor dari Korea. Pengolahan dengan negara Korea itu nantinya akan mengolah sampah dengan kapasitas 96 ton.
Disamping dua rencana itu, kata Sabri, belum lama Pemkot diundang oleh Danantara terkait program Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). Program itu akan diberikan kepada daerah yang volume sampahnya mencapai 1.000 ton per hari.
Sabri mengungkapkan, karena volume sampah di Kota Cilegon perhari mencapai 300 ton maka rencananya akan berkolaborasi dengan kota/kabuaten lain di Banten.
“Kalau Cilegon sendiri, karena sampah hanya 200-300 ton per hari, jadi tidak masuk dalam PSEL ini. Tetapi diharapkan bisa menggabungkan dengan beberapa kota kabupaten disekitarnya. Seperti Kota Serang, Cilegon dan Kabupaten Serang yang produksinya digabungkan bisa 1.000 ton. Nanti ini difasilitasi oleh Provinsi,” ucapnya. (Ronald/Red)