CILEGON, SSC – Ketua DPRD Kota Cilegon, Rizki Khairul Ichwan meminta agar PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) dapat merespon keluhan masyarakat terkait dengan adanya aktivitas flaring. Hal ini diungkapkan Rizki usai bertemu dengan manajemen PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Kantor DPRD, siang tadi.
Ketua DPRD Cilegon, Rizki Khairul Ichwan meminta agar pihak PT Lotte bisa merespon keresahan masyarakat atas aktivitas flaring sehingga menyebabkan terjadinya polusi udara dan vibrasi.
Bahkan, ia pun menerima banyak laporan dan keluhan dari masyarakat termasuk dari komunitas nelayan yang mengeluhkan hasil tangkapannya berkurang.
“Para nelayan teri dan cumi ini ngeluh kalau hasil pencairannya berkurang karena terlalu terang. Jadi saya sarankan untuk ditindaklanjuti oleh pihak PT lotte untuk minimal ada kompensasi untuk mereka yang terdampak flaring,” kata Rizki ditemui di Gedung DPRD Kota Cilegon,” Senin (26/5/2025).
Tak hanya itu, Rizki juga meminta agar manajemen PT LCI bisa terbuka tentang manajemen resiko ke publik tentang upaya mitigasi yang mereka lakukan saat ini. Termasuk, kompensasi yang diberikan oleh PT LCI kepada warga yang terdampak.
“Kami harapkan agar PT LCI bisa membangun komunikasi yang positif kepada unsur pemerintah. Kami pun tidak ingin terjadi apa-apa. Tapi minimal proses mitigasi bencana harus sudah dilakukan oleh pihak LCI. Contoh pembuatan posko kesehatan, mobil ambulan harus dicek secara berkala, harus up to date kepada masyarakat wilayah sekitar,” tegas Rizki.
Pada pemberitaan sebelumnya, kegiatan pembakaran gas di cerebong atau Flaring PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) pada Rabu Malam (21/5/2025) mengemparkan masyarakat Kota Cilegon. Berdasarkan video yang diterima Selatsunda.com, kegiatan flaring ini menimbulkan keresahan warga.
Terkait hal ini, manajemen PT LCI memberikan penjelasan resmi. Senior Assitant Manager General Affair PT LCI, Mohamad Khalimi menyampaikan permohonan maaf atas kegiatan flaring yang menimbulkan ketidaknyamanan kepada masyarakat.
“Berkenaan dengan aktifitas perusahaan yang dinilai menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat, kami, PT Lotte Chemical Indonesia menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya,” ujar Khalimi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/5/2025).
Khalimi menyatakan, proses start-up pabrik dengan ditandai pembakaran gas di cerobong api yang dilakukan saat ini merupakan prosedur normal. Prosedur itu, kata dia, berlaku pada industri sejenis dimanapun. Pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik atas kegiatan start up tersebut.
“Kami, PT Lotte Chemical Indonesia, mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir atas proses pembakaran gas yang sedang kami lakukan,” terangnya.
“Perlu kami yakinkan bahwa kegiatan pembakaran gas yang kami mulai pada hari Rabu, 21 Mei 2025, merupakan kegiatan yang aman sebagaimana yang telah dilakukan pada pabrik-pabrik serupa kami di berbagai tempat,” sambungnya.
Ia menerangkan, sebagaimana yang disampaikan pihaknya sebelumnya melalui surat pemberitahuan kepada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Banten dengan nomor 73/LCI/-VP/GA/V/2025. Sebagai bentuk komitmen terhadap kepatuhan lingkungan, keselamatan, dan transparansi, PT LCI akan didampingi oleh pihak terkait termasuk Dinas Lingkungan Hidup Kota Cilegon selama periode kegiatan tersebut dan melakukan pengawasan terhadap kegiatan teknis kami.
Selain itu, kata Khalimi, pihaknya juga telah menunjuk laboratorium pihak ketiga yang terakreditasi untuk memantau dan melaksanakan kegiatan teknis selama start-up pabrik berlangsung sebagai bagian dari upaya memastikan seluruh proses berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.
Ataa kondisi yang terjadi, pihaknya sekali lagi menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat.
“Sekali lagi, kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Dengan adanya klarifikasi ini, kami harap dapat memberikan rasa aman serta meluruskan misinformasi yang beredar,” paparnya. (Ully/Red)


