CILEGON, SSC – Warga Kecamatan Jombang meminta Pemkot Cilegon menambah sarana belajar. Permintaan itu disampaikan warga dalam Dialog Capaian Pembangunan Kota Cilegon di lapangan Kantor Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang, Kamis (19/10/2023).
Ahmad, salah seorang anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Jombang, meminta Walikota Cilegon segera menambah ruang belajar di SDN Kranggot.
Sejak lima tahun terakhir, kata dia, ada penambahan rombongan belajar (rombel) di SDN tersebut menjadi 12 rombel. Padahal, ruang kelas yang ada hanya sembilan.
“Pak Wali, di SDN Kranggot kekurangan tiga kelas. Akibatnya kami harus menyiasati kekurangan kelas ini dengan mengatur jadwal masuk. Misalnya kelas I pagi dan kelas II siang. Sedangkan kelas V memanfaatkan ruang perpustakaan. Mudah-mudahan usulan ini terealisasi untuk kenyamanan belajar,” katanya.
Selain meminta penambahan sarana belajar, warga juga meminta Pemkot Cilegon menaikkan honor kader dan guru.
Siti, salah seorang kader Posyandu asal Masigit, misalnya, meminta Walikota Cilegon untuk menaikkan honor kader agar sama dengan para ketua RT dan RW sebesar Rp 1 juta per bulan.
“Pak Wali terima kasih honor kami sudah naik, tapi tolong Pak, samain dengan honor RT dan RW,” kata Siti.
Selain Siti, Rani yang merupakan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), juga meminta Walikota Cilegon kembali menaikkan honor bagi para guru PAUD dan TK.
“Kami guru PAUD Jombang, mengucapkan alhamdulillah sudah naik honornya, tapi tolong naikkan lagi karena kami mengajar anak-anak kecil dari fondasi. Sekali lagi mohon naikkan honor guru PAUD dan TK,” ungkapnya.
Menanggapi sejumlah aspirasi masyarakat tersebut, Walikota Cilegon, Helldy Agustian, meminta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Cilegon, Wilastri Rahayu, untuk mencatatnya.
“Terkait kenaikan honor kader, saya melihat para kader ini sebagai ahli surga sebab punya keikhlasan luar biasa. Tapi saya mengajak, marilah kita bersyukur sebab honor kader di Cilegon jauh lebih besar, yakni mencapai Rp 300.000 dan dibayarkan per bulan,” katanya.
Terkait kenaikan honor guru PAUD dan TK, kata Helldy, selama ini pihaknya sudah menaikkannya dari Rp 450.000 menjadi Rp 675.000.
“Termasuk guru ngaji, sudah kita berikan hibah dari Rp 22 miliar menjadi Rp 33 miliar. Demikian juga kepala sekolah dan guru di pelosok gunung, sudah kita perhatikan dengan harapan nilai keikhlasannya juga meningkat,” katanya.
Berkaitan dengan usulan penambahan ruang kelas di SDN Kranggot, Helldy meminta Bappedalitbang mencatat dan menindaklanjutinya segera.
Ia menegaskan bahwa Pemkot Cilegon sangat konsen dengan pendidikan, sehingga dana sebesar apa pun akan menjadi prioritas.
“Pendidikan menjadi penting bagi kami. Semua upaya kami lakukan demi pembangunan SDM Kota Cilegon yang lebih baik. Kami harus bersiap menyongsong Indonesia Emas 2045. Terkait fasilitas SD dan SMP, kami sedang membuat aplikasi sehingga kalau ada masalah di SD SMP bisa langsung lapor dan diproses,” ungkap Walikota. (Ully/red)