Tiga kapal tugboat PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) yakni TB Gunung Santri, Gunung Batur dan Gunung Cipala sandar di salah satu pelabuhan barang di Kota Cilegon. (Foto Dokumentasi Ronald/Selatsunda.com)

CILEGON, SSC – Bisnis usaha yang dikelola oleh PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) tumbuh cukup pesat. Di mana, setiap tahunnya, target deviden yang dihasilkan untuk Kota Cilegon terus meningkat tajam. Tahun 2024 lalu, perusahaan BUMD Kota Cilegon yang bergerak pada cor bisnis pelayanan jasa pandu tunda kapal tugboat ini membukukan deviden untuk Kota Cilegon hingga Rp 16 miliar.

Deviden sebesar Rp 16 miliar tersebut masuk dalam pos pendapatan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD Kota Cilegon 2025 ini.

Direktur Utama atau Dirut PT PCM Mohammad Willy mengatakan perolehan deviden sebesar Rp 16 miliar merupakan nilai yang cukup besar jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada 2023, pihaknya membukukan deviden sebesar Rp 12 miliar, 2022 menyetorkan deviden sebesar Rp 10 miliar.

“2024 lalu terus mengalami kenaikan. Dari sisi PAD (Pendapatan Asli Daerah) Alhamdullilah cukup besar. Kenapa besar? Karena bisnis usaha yang kita jalankan berkembang cukup besar. Yang paling baru PAD di 2024 sebesar Rp 16 miliar. Alhamdulliah  berkat dukungan dari tim PCM yang sangat mensupport semua,” kata Wily kepada Selstsunda.com, Selasa (18/2/2025).

Willy pun mengungkapkan dalam pencarian tersebut, PT PCM juga mampu melunasi hutang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan atau BPHTB sebesar Rp 49 miliar yang menjadi kewajiban perusahaan ke Pemkot Cilegon.

“BPHTB lunas, tidak ada hutang,” tegas Willy.

Dari sisi lain, sambung Willy, untuk penyertaan modal untuk berdirinya PT PCM dari pemerintah Rp 121 miliar, dan kini sudah lunas dari jumlah dividen yang telah diberikan ke Pemkot Cilegon dari PT PCM beridiri hingga saat ini.

Baca juga  Efisiensi Anggaran Kota Cilegon Capai Rp 150 Miliar

“Di era saya saja sudah memberikan ke Pemkot Cilegon Rp 95 miliar baik dari dividen maupun pembayaran BPHTB,” paparnya.

Willy menjelaskan, keuntungan kotor PT PCM pada tahun buku 2024 sebesar Rp 34 miliar. Jumlah tersebut, berasal dari pendapatan bisnis sebesar Rp 226 miliar selama 2024. Sedangkan sisi perolehan pendapatan bisnis di 2023 hanya mampu membukukan untung sebesar Rp 138 miliar dan laba sebelum pajak mencapai  Rp 34 miliar.

“Rp 34 miliar sudah tinggi. Karena pendapatan kita tercapai Rp 226 miliar di 2024. Faktor tingginya pencapaian bisnis ini karena terus melakukan perluasan bisnis luar biasa. Di tahun 2022 saja gerakan kapal yang masuk hanya 300 kapal. Tahun ini bisa mencapai 1.200 kapal per bulanya. Semakin banyak gerakan kapal semakin banyak keuntungan dan pendapatanya. Ini perjuangan semua tim tunda pandu yang sangat bagus,” jelas Willy.

Masih kata Willy, pada 2025 pihaknya menargetkan bisnis usaha di PT PCM sebesar Rp 223 miliar. Untuk mengupayakan target tersebut, pihaknya terus melebarkan sayap bisnis PT PCM untuk terus mendongkrak pendapatan seperti pelayanan di Traffic Sepration Sheme atau TSS di Selat Sunda.

“Kita akan melakukan MoU (Memorandum Off Understanding) dengan pihak PT Pelindo untuk pelayanan escort tugboat TSS di Selat Sunda. Mudah-mudahan bisa berjalan baik sehingga target yang kifa capai bisa tercapai. Kita ingin bisnisnya bertamabah dan review meningkat,” pungkasnya. (Ully/Red)