SERANG, SSC – Pertumbuhan ekonomi Banten pada triwulan IV 2023 mencapai 4,85% secara year on year atau tumbuh 1,79% (qtq). Dengan capaian tersebut sepanjang tahun 2023, perekonomian Banten tahun 2023 mencapai Rp814,12 triliun dan tumbuh sebesar 4,81% year on year.
“Laju pertumbuhan ekonomi Banten tercatat melambat dibandingkan tahun 2022 yang tumbuh 5,03% (yoy) dan berada di bawah laju pertumbuhan ekonomi Nasional yang mencapai 5,04% (yoy),” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia provinsi Banten, Emireza Moesa, disela kegiatan Taklimat Media Laporan Perekonomian provinsi (LPP) Banten, Senin (12/2/2024).
Dari sisi permintaan, kata dia pertumbuhan ekonomi Banten sepanjang 2023 masih didorong oleh Konsumsi Rumah Tangga yang menguasai 52,47% dari share PDRB dan tumbuh sebesar 3,96% secara year on year.
“Hal ini tidak terlepas dari meningkatnya optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi dan berlanjutnya penyaluran Bantuan Sosial oleh Pemerintah. Pada triwulan IV 2023, Konsumsi Rumah Tangga tumbuh 3,00% year on year meningkat dibanding triwulan III, sebagaimana siklus tahunan,” ujarnya.
Peningkatan ini, kata dia didorong oleh peningkatan mobilitas Masyarakat di momen Hari Besar Keagamaan Nasional dan Tahun Baru. Dari sisi Lapangan Usaha, pertumbuhan ekonomi Banten masih didorong oleh sektor Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, Konstruksi, dan Transportasi dan Pergudangan yang menguasi 65,53% dari share PDRB Banten.
“Sepanjang tahun 2023, sektor Transportasi dan Pergudangan merupakan sektor dengan tingkat pertumbuhan tertinggi mencapai 12,44% secara year on year,” katanya.
Sementara 3 (tiga) sektor lainnya yaitu, Amireza menambahkan Industri Pengolahan tumbuh 5,82%, Perdagangan 3,98%, dan Konstruksi 1,45%. Bila dibandingkan dengan capaian 2022, kinerja sektor Industri Pengolahan mengalami peningkatan hal ini didorong oleh masih baiknya kinerja sub sektor seperti Industri Alat Angkutan, Industri Makanan dan Minuman serta Industri Farmasi.
“Hal ini tidak terlepas dari persistensi tingginya permintaan terhadap plastik dan bahan baku plastic, baik dari sektor petrokimia dan sektor Makanan dan Minuman,” ucapnya. (Ully/red)