CILEGON, SSC – Sebanyak enam kru kapal dari KM Sri Mariana dilaporkan meninggal dunia saat di Perairan Merak tepatnya di sekitaran Pulau Tempurung, Kota Cilegon, Minggu (4/8/2024). Enam kru kapal ini meninggal dunia diduga mengalami sakit.

Informasi yang dihimpun selatsunda.com, peristiwa enam kru kapal KM Sri Mariana meninggal dunia diketahui sekitar pukul 00.50 WIB. Saat itu KM Sri Mariana yang merupakan kapal ikan ini tengah berlayar Perairan Banten Selatan menuju Muara Karang, Jakarta.

Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Pelabuhan Kelas I Banten, Resi Arisandi mengatakan, kejadian tersebut awalnya diketahui Kapal Ditpolairud Polda Banten melakukan patroli di sekitaran Pulau Tempurung. Kejadian tersebut kemudian diinformasikan kepada pihaknya.

Baca juga  Helldy-Alawi Paparkan Visi Misi kepada Tim Pemenangan, Janji Lanjutkan Beasiswa Full Sarjana

Saat Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Pelabuhan Kelas I Banten melakukan pengecekan bersama Ditpolairud Banten dan Basarnas Banten diketahui enam kru kapal meninggal. Petugas saat itu menggunakan APD lengkap.

“Yang menemukan pertama oleh teman-teman Polairud. Kita cek kesana dan ternyata ada 6 kru kapal meninggal,” ungkap Resi.

Resi mengungkapkan, kru yang ada dikapal berjumlah 32 orang. Enam diantaranya meninggal dunia, sementara tujuh orang kru kapal mengalami sakit.

“Kru seluruhnya ada 32 orang, 7 orang dalam keadaan sakit, 6 orang meninggal dunia,” terangnya.

Dari keterangan awal yang diterima pihaknua, kata Resi, kru kapal sebelum meninggal mengalami beberapa gejala. Mereka mengalami kram kaki, sesak nafas dan mual-mual.

Baca juga  Pasangan Robinsar-Fajar Mulai Tunjukan Taring, Ungguli Dua Paslon lain di Polling Terbaru Pilkada Cilegon

“Dari keterangan awal dari saksi yang hidup, mereka (kru meninggal) sakit kram di kaki, sesak nafas dan mual-mual lalu meninggal. Mereka dilaporkan meninggal 14 Juli, meninggal berturut-turut,” tuturnya.

Resi menyatakan, sebab meninggal kru kapal masih diperiksa oleh pihaknya.

“Jadi sebab meninggalnya akan diperiksa di laboratorium. Nanti akan diperiksa lab dulu, hasilnya nanti kita informasikan,” terangnya.

Kru kapal yang meninggal, rencananya akan di evakuasi lewat Dermaga di Tanjung Sekong. Kemudian, jenazah akan dibawa ke RS Krakatau Medika Medika Kota Cilegon. Termasuk kru kapal yang mengalami sakit. (Ronald/Red)