CILEGON, SSC – Kasus kekerasan terhadap anak di Kota Cilegon semakin memprihatinkan. Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Cilegon, kasus kekerasan pada Mei mencapai 4 kasus. Jumlah ini meningkat pada Juni mencapai 14 kasus.

Kepala DP3AKB Kota Cilegon, Heni Anita Susila mengatakan, jika dibandingkan dari tahun lalu di bulan Juni, kasus kekerasan kepada anak mengalami kenaikan hingga 100 persen.

“Untuk data pasti ibu gak tau. Musti ada di kantor. Kayaknya naik hingga 100 persen kalau dilihat dari bulan yang sama (Juni),” kata Heni kepada awak media ditemu usai kegiatan Peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Kota Cilegon, yang digelar di Alun-Alun Jombang, Selasa (20/8/2019).

Menurut Heni, kasus kekerasan terhadap anak dipicu beberapa faktor. Selain faktor masalah ekonomi, kasus kekerasan anak seperti kekerasan seksual juga disebabkan adanya pergeseran perilaku akibat pengaruh negatif penggunaan gadjet.

“Untuk kekerasan seksual terhadap anak ini ada beberapa penyebab, selain karena pengaruh gadget dan internet, ada pula akibat penyimpangan seksual pelaku, sehingga anak- anak jadi korban,” ujarnya.

Mantan Sekretaris Dispora ini meminta agar peran keluarga sangat penting guna menekan tingginya kasus kekerasan yang terjadi di Kota Cilegon.

“Semua harus sama-sama bagaimana kasus kekerasan di Cilegon bisa menurun,” ucapnya.

Sementara itu, Walikota Cilegon, Edi Ariadi menyatakan, pihaknya tengah berupaya agar kasus kekerasan yang terjadi pada anak ini dapat ditekan. Oleh sebab itu, ia meminta agar masyarakat bisa membantu pemerintah untuk menekan kasus kekerasan di Cilegon. (Ully/Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini