Penjual beras di Pasar Kranggot, Kota Cilegon, Selasa (29/9/2023). Foto Elfrida Ully/Selatsunda.com

CILEGON, SSC – Musim kemarau yang melanda hampir semua wilayah di Indonesia termasuk Kota Cilegon, berdampak pada ketersediaan pangan. Salah satunya harga beras yang mulai naik sejak sebulan ini.

Pantauan Selatsunda.com di beberapa pasar di Kota Cilegon, harga beras dengan berbagai merek mulai merangkak naik. Kenaikan itu terjadi mulai awal Agustus hingga saat ini.

Salah seorang penjual beras di Pasar Kranggot, Kota Cilegon, Yumi mengatakan, kenaikan harga beras ini dipicu oleh gagal panen akibat musim kemarau. Sehingga membuat harga beras naik dratis. Kenaikan harga beras sebelumnya Rp 11.000 naik menjadi Rp 13.000 per kilogram.

“Bisa bayangin mba naiknya mencapai Rp 3.000 per kilogram. Itu baru satu kilo, kalau 25 kilogram beras dari harga sebelumnya Rp 300 ribu kini Rp 315.000,” kata Yumi kepada Selatsunda.com ditemui di Pasar Kranggot, Selasa (29/9/2023).

Baca juga  Robinsar Ungkap Target 100 Hari Kerja: Inventarisir Masalah Jalan Rusak, Penerangan Lingkungan, Sampah Hingga Banjir

Diduga imbas dari musim kemarau ini, membuat pengiriman beras semakin menipis. Ia menyatakan, beras yang dijual berasal dari beberapa wilayah baik dari Jawa Tengah, Lampung dan Banten.

“Semoga aja aja penurunan harga beras. Karena dengn naiknya harga beras juga berimas juga pada pendapatan kami. Sebab, pelanggan akan mengurangi beli beras,” tambahnya.

Begitupun yang dikatakan seorang pedagang beras lainnya, Fathurrahman (35), Ia mengatakan kenaikan harga beras memberatkannya.

“Saya berharap segera turun lah harganya. Pemerintah segera bisa menstabilkan,” katanya.

Di tempat terpisah, Kepala UPTD Pasar Kranggot, Dani Rachmat menjelaskan, kenaikan harga beras di pasaran disebabkan musim kemarau panjang dan El Nino.

“El Nino kan terjadi empat tahun sekali. Jadi itu salah satu penyebab harga beras mahal. Selain itu, gagal panen di beberapa daerah juga menjadi pengaruh naiknya harga tersebut,” jelas Dani.

Baca juga  Robinsar Ungkap Target 100 Hari Kerja: Inventarisir Masalah Jalan Rusak, Penerangan Lingkungan, Sampah Hingga Banjir

Untuk mengantisipasi hal ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bulog Sub Drive Serang untuk melakukan operasi pasar. (Ully/Red)