CILEGON, SSC – Kepala Cabang PT Prima Eksekutif di Merak, Ahmad Riyanto mengatakan, insiden KMP Mitra Nusantara yang kandas di Perairan Merak, Kota Cilegon diduga karena pengaruh faktor angin. Pengaruh angin, lanjutnya, diduga membuat kapal terdorong hingga kandas di dekat Pulau Merak Kecil.
“Ini lebih karena angin, cuaca dari bawah, dari arus. Karena angin, otomatis dia (kapal) kandas, mesin dimatikan saja,” ungkap Riyanto ditemui di kantor DPC INFA Merak, Pelabuhan Merak, Kamis (11/10/2018).
Lantaran kapal kandas, dijelaskan Riyanto, secara prosedur mesin kapal harus dimatikan. Hal itu dilakukan untuk menghindari kerusakan pada baling-baling kapal.
“Cari amannya seperti itu. Saat ditarik tugboat, selesai (kapal) keluar (dari lokasi kandas), kapal baru bisa (jalan kembali). Kalau saat itu (mesin) tidak dimatikan dan di dorong, malah nanti propeler, baling-balingnya kita yang bisa rusak. Memang standarnya, kalau kandas, mesin di matikan,” paparnya.
Terkait penumpang yang terjebak selama sekitar 2 jam, kata Riyanto, hal itu terjadi karena pihaknya menunggu tugboat tiba di lokasi kandas. Penumpang yang keseluruhannya bermuatan penumpang kendaraan kemudian dievakuasi ke Dermaga II. Muatan kemudian dialihkan ke KMP Duta Banten di Dermaga III.
“Semua selamat, tidak ada korban. Jumlah kendaraan ada sebanyak 27 kendaraan. Sepeda motor 6, pribadi 9, pick up 3, Truk Sedang 3, Truk Besar 4 dan tronton 2. Kapal kemudian disandarkan di dermaga II. Setelah itu penumpang dialihkan ke dermaga III, dengan menggunakan KMP Duta Banten,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Keselamatan Berlayar dan Penjagaan Patroli KSOP Banten, Josua Anthonie mengatakan, insiden kandasnya KMP Mitra Nusantara karena pengaruh angin kencang. Dimungkinkan karena faktor itu, kata Kabid, Nakoda terlambat melakukan olah gerak sehingga kapal kandas.
“Dugaannya memang karena faktor angin kencang. Kecepatannya saat itu sekitar 15 sampai 20 knot. Karena ada faktor itu, mungkin sedikit terlambat olah geraknya sehingga kandas,” terangnya.
Pasca kejadian, kapal langsung diengkerkan. Kapal, lanjutnya, akan diperiksa oleh penyelam esok hari untuk memastikan tidak terdapat kebocoran.
“Besok akan diperiksa penyelam. Dipastikan tidak ada kebocoran. Tadi sudsh ditsrik tugboat dan semua muatan sudah dievakuasi,” terangnya. (Ronald/Red)