Sejumlah mobil parkir berjejer di Jalan Raya Cilegon-Merak, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Kemarin. Diketahui kendaraan tersebut parkir setelah diputar balik polisi terkait larangan mudik. Foto Elfrida Ully/Selatsunda.com

CILEGON, SSC – Pemerintah sudah melarang masyarakat untuk tidak mudik. Pemudik dari Pulau Jawa yang hendak menyeberang ke Pulau Sumatera lewat Pelabuhan Merak diputar balik oleh polisi. Kondisi pemudik yang tidak lolos menyeberang malah dijadikan peluang bisnis gelap oleh segelintir pihak. Sudah ada yang mulai menawarkan pemudik dengan jasa mobil pick up atau losbak ‘gelap’ untuk bisa menyeberang.

Wartawan Selatsunda.com coba menelusuri lokasi jasa losbak pemudik di seputaran wilayah Merak, Kota Cilegon, Rabu (29/4/2020) pukul 23.30 WIB. Jejak bisnis gelap ini diketahui berada di pinggir Jalan Raya Cilegon Merak, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon.

Saat dilokasi tampak sekitar 7 sampai 8 mobil pribadi parkir berjejer di pinggir jalan. Terlihat penumpang berada di dalam mobil. Hanya ada satu dua orang yang berdiri di lokasi.

Terlihat juga salah seorang pedagang powerbank keliling di lokasi tersebut. Tidak diduga, pedagang ini menghampiri wartawan dan menawarkan jasa losbak. Dia pun menawari jasa mudik ke Pulau Sumatera dengan menaiki losbak ditutupi terpal atau tumpukan barang. Jasa itu bisa mengangkut dengan maksimal 2 orang pemudik.

Baca juga  Gaspol Abangku ke Kalos Kafe, Tempat Nongkrong Baru di Cilegon dengan View Alam, Yuks Cobain

“Kalau satu atau dua orang mah bisa lah. Ditaruh ke losbak dengan tumpukan sayuran atau kendaraan yang bawa barang . Cukup (muat) lah. Bilang aja ke sopir losbak tujuan ke Lampung,” ujar pedagang yang enggan menyebutkan identitasnya kepada Selatsunda.com, Kamis (30/4/2020) dini hari.

Setelah menawarkan jasa, tarif jasa mudik dengan losbak juga ditawarinya. Untuk bisa lolos menyeberang, pemudik harus merogoh kocek Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu. Dia juga menyampaikan jadwal losbak biasa tiba di lokasi pengangkutan. Biasanya, kata dia, losbak datang dan dijam-jam tertentu dimana penyekatan polisi tidak begitu ketat.

“Biasanya sih losbak itu datang sekitar pukul 01.00 sampai pukul 03.00 WIB dini hari. Waktu tidak ada penjagaan ketat dari Pak Polisi. Kalau tarif sewanya segitu berani lah daripada enggak bisa pulang. Apalagi yang punya losbak pun ada uang sampingan juga,” lanjutnya.

Kebanyakan pemudik yang memakai jasa itu adalah perempuan. Tujuan yang ditawari kepada pemudik biasanya satu tujuan dengan lokasi tujuanh pengiriman barang atau tempat sopir berasal.

Baca juga  Gaspol Abangku ke Kalos Kafe, Tempat Nongkrong Baru di Cilegon dengan View Alam, Yuks Cobain

“Kebanyakan sih perempuan. Kasihan juga sih kalau pulang lagi ke rumah asalnya. Minimal losbaknya itu satu arah dengan pemudik aja,” tuturnya.

Sementara, salah satu penumpang kendaraan, Dicki mengaku, memarkirkan kendaraannya sementara di lokasi itu karena diputar balik oleh polisi. Saat itu, ia mengaku ingin mudik bersama adik perempuan dan kerabat keluarganya. Namun diputar balik polisi saat berusaha mencoba masuk 3 kali ke Pelabuhan Merak.

“Udah 3 kali diputar balik sama polisi. Masak harus kembali ke Bandung. Rencanaya saya mau menyebrang ke Lampung,” ungkapnya.

Ia mengaku, mendapatkan informasi dari rekannya jika di lokasi tempat kendaraannya parkir, ada jasa losbak yang bisa mengangkut pemudik. Paling tidak, kata dia, adik perempuan dan keluarganya bisa mudik terlebih dahulu dengan losbak dan kemudian baru dia menyusul ke Lampung ke rumah kakeknya.

“Kata orang-orang sih, disini, ada sistem sewa losbak. Katanya biar sekalian berangkat. Yah sekarang saya pun mau coba bisa enggak yah. Katanya sih ada coba pake losbak bawa-bawa itu,” pungkasnya. (Ully/Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini