CILEGON, SSC – Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Cilegon melakukan aksi unjukrasa di Gedung DPRD Kota Cilegon, Senin (17/6/2019). Mereka menuntut agar DPRD dapat menyikapi kegaduhan di masyarakat menyangkut rotasi dan mutasi ASN di Lingkup Pemerintahan Kota Cilegon. Mereka juga menuding proses rotasi dan mutasi ASN telah dipolitisasi oknum-oknum pejabat tertentu dan meminta DPRD menyikapinya.
Dalam aksi unjukrasa yang dilaksanakan pukul 13.40 WIB ini, para mahasiswa datang ke DPRD dengan membentangkan sejumlah spanduk dan karton yang dibawa oleh mereka. Beberapa tulisan dalam spanduk itu tertulis “Mutasi ASN Kepentingan Siapa?”, “Ungkap Dugaan Penyelewengan Jabatan”, ” Tindak Oknum PNS Nakal” dan lainnya.

Koordinator Aksi PMII Cilegon, Ade Setiadi meminta, agar DPRD memanggil Pemkot Cilegon menyikapi pergolakan rotasi dan mutasi ASN. Hal itu harus dilakukan untuk mengkarifikasi kesimpangsiuran informasi rotasi dan mutasi yang menurutnya menimbulkan konflik di masyarakat.
“Kita meminta komisi I memanggil pihak-pihak terkait dalam mutasi jabatan di Cilegon ini untuk mempertanyakan dan menegaskan apa yang terjadi yang sebenarnya. Agar (informasi) media-media yang disebar di masyarakat tidak timbul pikiran yang negatif,” ungkapnya.
Menurut dia, ada kejanggalan kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam rotasi dan mutasi. Kejanggalan itu turut menyangkut tidak dilibatkannya sejumlah anggota Badan Petimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).
“Banyak hal yang perlu digaris bawahi, pertama, Baperjakat ada yang tidak dilibatkan. Artinya ada ketidak profesional dalam kebijakan rotasi dan mutasi tersebut,” tuturnya.
Oleh karena tidak dilibatkan sejumlah anggota Baperjakat, Pihaknya menduga, dibalik rotasi dan mutasi itu ada kepentingan besar pihak-pihak tertentu. Pihaknya mendesak agar DPRD dapat mengungkap mengapa hal itu bisa terjadi.
“Makanya kita orasi, kita ingin mendapat jawaban. Kenapa ada Baperjakat tidak dilibatkan?. Makanya kita menutut agar DPRD mempertnayakan siapa yang bermain dan kepentingan siapa ini,” terangnya.
“Yang membawahi ini seperti Baperjakat, itu kan berperan. Kemudian ada Walikota juga berperan dan BKD (saat ini BKPP) juga,” tegasnya.
Aksi para mahasiswa ini masih berlanjut. Aksi itu mendapat pengawalan ketat dari petugas kepolisian. Dalam aksi, belum ada satupun anggota dewan yang merespon aksi mereka. Disela-sela aksi ini secara bersamaan tepat di ruang rapat Serbaguna DPRD Cilegon dilangsungkan rapat secara tertutup antara Komisi I dan Pemkot Cilegon membahas pasca rotasi dan mutasi ASN. (Ronald/Red)