Suasana PLTU yang ada di Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Banten. Foto IST

JAKARTA, SSC – Opsi penggunaan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon alias carbon capture and storage (CCS) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk memangkas emisi, kembali mengemuka. Teknologi USC SCR (U-SCR) pada PLTU dinilai cocok untuk melaksanakan opsi itu.

Meskipun begitu, menurut Direktur Eksekutif Institute Essential for Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa, tak seluruh PLTU cocok menggunakan teknologi USC SCR. Terutama, jika dilihat dari efektivitas pengurangan emisi maupun nilai keekonomian yang berujung ke ongkos produksi listrik.

Fabby melihat dari 13 PLTU yang akan dipensiun-dinikan, dilihat dari umur, kinerja dan efiensi, penggunaan CCS tak akan efektif. Selain biaya investasi yang mahal, implementasi CCS di PLTU yang sudah lama berjalan, banyak yang tak berhasil karena hanya angka carbon yang tercapture masih rendah. Alih-alih berhasil, kata Febby, hal tersebut justru malah meningkatkan biaya produksi listrik.

Baca juga  Capaian RPJMD Kota Cilegon 2021-2026 Diklaim Tinggi

“Jika PLTU tersebut sudah menggunakan teknologi SCR atau USCR seperti pada PLTU Suralaya 9 & 10, penggunaan CCS baru bagus. Jadi, tak semua PLTU layak menggunakan CCS,” kata Fabby di Jakarta dalam keterangannya, Senin (30/9/2024).

Sederhananya, teknologi Selective Catalytic Reduction (SCR) bersama Ultra Super Critical (USC) yang menjadi U-SCR merupakan teknologi untuk menurunkan nitrogen oksida dan nitrogen dioksida, dengan mengonversikan molekulnya menjadi air dan nitrogen bebas. PLTU Jawa 9 dan 10 menjadi PLTU yang mengadopsi teknologi USCR dan berpotensi menjadi pembangkit hibrida pertama yang menggunakan amonia dan hidrogen hijau dalam proses produksinya.

Faby mengingatkan, jika ingin menggunakan teknologi CCS, sebaiknya pemerintah memperhatikan nilai keekonomiannya. Juga investasi yang harus digelontorkan dan sumber investasi tersebut. Jangan sampai, CCS justru menjadi beban dalam biaya produksi listrik (BPP). (Ronald/Red)