CILEGON, SSC – Pemerintah sudah mulai melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Hari ini, Senin (25/11/2024), Kepala Korlantas Mabes Polri, Irjen Pol Aan Suhanan melakukan survei ke Pelabuhan Merak, Kota Cilegon. Dalam kesempatan itu, Kakorlantas Irjen Pol Aan Suhanan melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah otoritas.
Kakorlantas Irjen Pol Aan Suhanan menyampaikan, pihaknya dalam menghadapi angkutan Nataru 2025 bagi masyarakat yang hendak menyeberang dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera telah melakukan survei ke tiga pelabuhan di Banten. Yakni Pelabuhan Ciwandan, Pelabuhan Merak dan Pelabuhan BBJ. Kemudian pihaknya juga telah melakukan survei ke jalan arteri. Secara keseluruhan untuk infrastruktur dan sebagainya telah dinyatakan siap untuk melayani Nataru.
Menurut Kakorlantas, Pelabuhan Merak adalah titik yang paling krusial. Maka dari itu pihaknya pada rakor tadi mengevaluasi angkutan Nataru tahun lalu dan angkutan Lebaran 2024 lalu. Dalam rakor itu, pihaknya telah mendengarkan paparan mulai dari pengaturan arus lalin di dalam tol di arteri kemudian di Pelabuhan Merak, Ciwandan dan BBJ. Sejauh ini sudah dilakukan persiapan sehingga mudah-mudahan untuk pengelolaan angkutan Nataru bisa dikelola dengan baik.
Mengenai apakah tiga pelabuhan yakni Pelabuhan Merak, Pelabuhan Ciwandan dan BBJ akan dioperasionalkan saat Nataru, kata Kakorlantas, pemerintah akan menyusun ketiga opsi itu untuk dituangkan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB). Rencananya untuk Pelabuhan Merak akan dioperasikan untuk penumpang kendaraan pribadi dan bus. Kemudian Pelabuhan Ciwandan untuk kendaraan roda dua dan kendaraan golongan VII kebawah. Sementara Pelabuhan BBJ untuk kendaraan golongan VIII dan IX.
“Kita sedang menyusun surat keputusan bersama, ada beberapa opsi nanti setelah SKB ditandai tangani opsinya digunakan tiga-tiganya. Satu Ciwandan untuk kendaraan roda dua, kemudian angkutan golongan VII kebawah. Kemudian BBJ untuk angkutan barang golongan VIII dan IX kemudian Merak sendiri untuk kendaraan pribadi dan angkutan bus. Bisa saja nanti optional, tidak merah. Itu nanti kita tunggu SKB ditandatangi,” ungkap Ka korlantas kepada awak media.
Kemudian untuk mengantisipasi kepadatan penumpang, kata Kakorlantas, pihaknya telah menyusun strategi cara-cara bertindak. Strategi pertama yakni pemerintah akan melakukan pembatasan untuk kendaraan angkutan barang. Karena menurut survei, kendaraan angkutan barang yang menyeberang saat Nataru diprediksi naik 2 persen dibandingkan momentum yang sama pada tahun lalu.
“Kita akan lakukan pembatasan terutama angkutan barang. Karena menurut survei kearah barat ini ada peningkatan 2 persen lebih. Nantinya kalau kita tidak melakukan pembatasan angkutan barang sumbu tiga ke atas, ini akan terjadi kepadatan. Begitu juga di Merak sendiri,” paparnya.
Strategi lainnya, kata Kakorlantas seperti yang disebutkan sebelumnya yakni Pemerintah akan mengoperasikan tiga pelabuhan.
“Srategi kedua, kita akan membagi tadi, membagi pelabuhan. Jadi yang motor (Pelabuhan Ciwandan), Pelabuhan Merak dan BbJ sendiri,” ujarnya.
Hal yang turut diantisipasi juga menyangkut kondisi cuaca saat Nataru. Karena menurut informasi dari Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, kata Kakorlantas, seruak udara dingin dari dataran tinggi Siberia akan masuk ke Indonesia dan berpotensi masuk hingga Perairan Selat Sunda.
“Tentu, apalagi dari Kepala BMKG kemarin sudah menyatakan bahwa seruak dari gunung Siberia ini sedang menuju ke Indonesia, begitu juga awan dari Afrika juga akan menuju ke Indonesia. Dan prediksinya di tanggal akhir bulan Desember sampai tahun baru ini akan ke Indonesia bagian barat termasuk ke Selat Sunda. Hari ini kita antisipasi semua kemungkinan- kemungkinan tadi sudah dibicarakan,” paparnya.
Pada kesempatan tersebut, Kakorlantas turut mengimbau kepada masyarakat jika hari ini tiket kapal penyeberangan untuk Nataru sudah dapat dibeli. Pemerintah menerapkan geo fencing. Di mana pemesanan tiket ferry sekitar pelabuhan dapat dilakukan sampai dengan batas radius maksimal 2 km sebelum pelabuhan.
“Hari ini sudah bisa dibeli dan diberlakukan geo fencing. Artinya 2 kilo sebelum dari pelabuhan merak, itu tidak bisa lagi beli tiket. Jadi masyarakat yang akan merencanakan bepergian ke Sumatera dari sekarang sudah beli tiket online. Jangan sampai nanti saat hari H, tidak punya tiket, tidak jual disini dan tidak bisa berangkat,” terangnya seraya menjelaskan penumpang diprediksi pada Nataru 2025 meningkat 2,8 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sementara, Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) pada Kemenhub, Antoni Arif Priadi mengatakan, kapal penyerangan yang ada di Pelabuhan Merak berjumlah sebanyak 67 kapal. Dari jumlah tersebut, 46 kapal telah di uji petik.
“Kapal total ada 67. Yang sudah kita lakukan uji petik sampai hari ini Ada 46 Kapal uji petik dan dinyatakan siap, sisanya minggu ini dan minggu depan kita selesaikan. Jadi yang dioperasikan nanti menuruti SKB, apakah normal padat atau padat sekali,” pungkasnya. (Ronald/Red)