20.1 C
New York
Minggu, November 16, 2025
BerandaPemerintahanPemkot Cilegon Beberkan Alasan Tak Bangun JLU dengan Pinjaman SMI, Tetapi dengan...

Pemkot Cilegon Beberkan Alasan Tak Bangun JLU dengan Pinjaman SMI, Tetapi dengan APBD

-

CILEGON, SSC – Walikota Cilegon Robinsar membeberkan alasan tak membangun Jalan Lingkar Utara (JLU) dengan pendanaan lewat pinjaman PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

Awalnya, kata Robinsar, Pemkot memang berencana membangun JLU dengan SMI dengan tujuan percepatan. Agar setelah dibangun dapat diupayakan untuk mendongkrak pendapatan.

Bersamaan dengan rencana pembangunan  skema itu, Pemkot ingin mengefisiensikan belanja daerah. Belanja yang tidak efektif yang bersumber dari dana transfer daerah (TKD) dialihkan untuk pembayaran hutang.

“Awal muasal kita dulu, SMI itu dalam rangka percepatan, sebenarnya. Percepatan, agar masa tahun kedua ketiga itu, kita sudah menjadi sumber pendapatan lain, tetap kita fokus ke pusat dan lainnya, tadinya seperti itu,” ucap Robinsar Belum lama ini ditulis Selatsunda.com, Minggu (2/11/2025).

“Dan juga Ingin mengoptimalkan belanja daerah, efektifkan belanja. Anggaran yang kurang efektif, tidak jelas, akan kita dorong untuk membayar hutang. Supaya ada dorongan yang jelas. Karena TKD berkurang, DAU dan DBH tadi ingin kita optimalkan dari belanja, awalnya seperti itu,” sambung Robinsar.

Namun saat ini karena terdapat pemangkasan transfer ke daerah (TKD) Kota Cilegon di 2026, Pemkot mengurungkan rencana tersebut.

“Tapi karena TKD berkurang, tidak ada lagi yang kita optimalkan. Kurang lebih seperti itu,” ucap Robinsar.

Robinsar menyatakan, pembangunan JLU akan dilakukan dengan APBD Kota Ciegon. Saat ini  JLU akan dibangun dengan APBD sambil melihat jika dengan pendanaan lain mempertimbangkan kekuatan fiskal daerah.

“Iya, insya Allah sesuai dengan yang di RPJMD,” terang Robinsar.

“Sejauh ini tidak dengan SMI. Mungkin satu dua tahun, murni dengan APBD. Sampai nanti kondisi fiskal kuat lagi. Biar cepat saja,” sambung Robinsar.

Robinsar menyatakan, pembangunan JLU akan dilakukan bertahap. Pada 2026, pembangunan JLU akan masuk tahap pembebasan lahan. Selanjutnya 2027 akan dilakukan pembebasan lahan lanjutan dan memulai pembangunan.

“Di 2026 pembebasan, diangka Rp 40 miliar, di 2027 pembebasan lagi kurang lebih diangka Rp 40 miliar plus pembangunan mungkin kita anggarkan diangka Rp 20, 30, 40 miliar, untuk tahap pertama. Di 2028, nanti menyesuaikan sesuai kebutuhan, dan juga kekuatan fiskal,” tuturnya.

Sementara Kepala DPUPR Cilegon, Tb Dendi Rudiatna menambahkan, rencana pembangunan JLU sudah lengkap secara dokumen. Baik Feasibility Study (FS) dan juga Detail Enginerieeng Design (DED).

“Jadi sudah siap tinggal menyiapkan kesiapan anggaran,” tuturnya.

Ia mengungkapkan, rencana pembangunan JLU akan dilakukan beberapa tahap. Untuk tahap awal akan dilakukan pembebasan lahan untuk lahan yang pembebasannya belum terselesaikan. Baru kemudian dilakukan pembangunan.

Dendi menyebutkan, pembangunan JLU dari pembebasan lahan hingga pembangunan diperkirakan menyedot anggaran Rp 470 miliar.

“Sampai saat ini Rp 470 miliar. Karena setiap tahun ada eskaliasi biaya, karena tergantung kondisi juga,” pungkasnya. (Ronald/Red)

Administrator
Administratorhttps://selatsunda.com
Selatsunda.com adalah portal berita yang menyajikan informasi terkini, baik peristiwa, pemerintahan, politik, ekonomi, hukum, maritim dan lifestyle di Banten maupun Nasional.