CILEGON, SSC – Sebanyak 749 relawan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ada di Kota Cilegon mengikuti pelatihan bersertifikat penjamah makanan. Sertifikasi tersebut sebagai syarat untuk mendapatkan sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) bagi SPPG, penyedia makan bergizi gratis (MBG).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, Ratih Purnamasari menjelaskan, tujuh ratusan relawan tersebut mengikuti pelatihan bersertifikat penjamah makanan untuk memenuhi syarat SLHS. Dari total 795 orang relawan, kata Ratih, 749 relawan diantaranya sudah mengantongi sertifikat penjamah makanan.
Sertifikasi itu penting, karena penjamah makanan yang memastikan menu yang disajikan pada program MBG tersaji dengan aman, higienis dan layak dikonsumsi penerima manfaat.
“Namanya pemilik katering atau yang memiliki dapur tentu harus memiliki sertifikat. Begitu juga, yang menjamah makanan tersebut. Karena mereka yang mengelola makanan sehingga makanan tersebut tetap aman, sehat dan bersih,” kata Ratih, Selasa (28/10/2025).
Lebih lanjut, Ratih menjelaskan, pemberian sertifikat layak ini merupakan rekomendasi Dinas Kesehatan mencakup pelatihan bagi seluruh penjamah di SPPG, yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh sertifikasi.
Ia mengatakan, relawan dapat mengikuti pelatihan dengan memanfaaatkan paltform LMS Plataran Sehat Kementerian Kesehatan.
Ia mengaku di pertengahan bulan Oktober sudah mensosialisasikan agar relawan dapat memenuhi sertifikat penjamah makanan. Jika dalam pelatihan itu lulus, relawan dapat memperoleh sertifikat penjamah makanan.
“Para penjamah pangan ini, mereka boleh mengikuti pelatihan melalui Plataran Sehat. Pertengahan bulan ini kami sudah lakukan sosialisaikan kami sudah koordinasikan dengan SPPG supaya penjamah makanan itu mengikuti pelatihan melalui zoom. Dan dari semuanya sudah terdaftar dan kami sudah menghimbau mereka wajib ikut,” ucapnya.
“Karena jumlahnya banyak, akhirnya Kementerian Kesehatan membuat akun bernama Plataran Sehat. Mereka masuk dan daftar ke akun Plataran Sehat kemudian mereka ikut webinar, dan kalau lulus dengan nilai 70 mereka akan terbit sertifikat tersebut,” sambung Ratih.
Ia berharap pelatihan ini bisa meningkatkan kesadaran dan disiplin higienitas di semua dapur penyedia MBG.
“Harapan kami, semua peserta punya komitmen yang jelas untuk meminimalisir dan mencegah angka kejadian keracunan sehingga tudaj terjadi di Kota Cilegon,” harapnya.
Sekedar informasi, jumlah dapur SPPG di Kota Cilegon ada sebanyak 19 dapur, namun yang sudah beroperasi baru mencapai 12 dapur. 1 dapur SPPG memiliki total penjamah makanan sebanyak 50 orang. (Ully/Red)


