CILEGON, SSC – Puluhan suporter Volcano menyambangi Kantor Walikota Cilegon, Senin (15/10/2018) pada pukul 14.10 WIB. Kedatangan suporter yang hanya berkisar 15 menit ini meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot Cilegon) khususnya Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Cilegon, Edi Ariadi untuk memperhatikan nasib Cilegon United (CU).
Edi yang diminta komentarnya mengaku bahwa pemerintah tidak akan lagi turut campur dengan urusan dapur CU. Mengingat dari pengalaman yang menyeret Walikota Non Aktif Tb Iman Ariyadi pada kasus CSR Transmart untuk Sponsorship CU, sambungnya, pemkot berkomitmen untuk tidak lagi turun langsung membantu klub sepakbola di Cilegon ini.
“Saya sudah komitmen sama beliau (Walikota Non Aktif Tb Iman Ariadi) bahwa pemerintah enggak ada memberikan bantuan melalui APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah). Pemerintah hanya memberikan dukungan non moril untuk CU. Saya juga sudah sampaikan ke Pak Iman, bila pemerintah tak lagi berada di depan. Saya juga sampaikan juga, supaya industri saja yang membantu Cilegon United,” kata Edi saat ditemui wartawan di Kantor Walikota Cilegon,” Senin (15/10/2018).
Edi mengaku cukup kesal dengan aspirasi yang disampaikan pendukung CU hingga memasang spanduk bertuliskan ‘I love CU, I Hate Pemerintah’ seolah menunjukan pemerintah lepas tangan dengan perjalanan klub sepakbola liga II itu. Ia meminta agar CU dan para pendukung dapat berkaca pada sejarah jika keberhasilan yang selama ini diraih justru berkat dorongan pemerintah.
“Yang kedua, memang ada beberapa spanduk tuh. I love CU, I Hate Pemerintah. Saya tanya kembali, emang CU gedenya sama siapa awalnya? Kan sama pemerintah. Saya intruksikan Satpol PP untuk cabut spanduknya. Saya enggak terima kalau dia (suporter CU) mengatakan seperti itu. Malahan ada kabar CU mau dijual? Lho harus laporan dulu dong ke kita (Pemkot Cilegon,red)? Itu kan awalnya atas nama pemerintah daerah awalnya. Minimal ke Pak Iman. Pak Iman itu memperjuangkan CU lho dulu. Kemudian sekarang seenaknya begitu saja, katakanlah ke saya (rencana jual CU), juga tidak ada bicaranya ke pemerintah,” ujar Edi dengan nada kesal.
Mantan Sekda Cilegon ini meminta, agar CU yang dikelola oleh Badan Usaha ini dapat membesarkan klub secara mandiri. Sudah waktunya bagi CU, lanjutnya, dapat berdiri secara mandiri membesarkan klub tanpa campur tangan pemerintah.
“Saya lihat dia (managemen CU,red) sudah profesional. Berarti sudah sepenuhnya dijalankan oleh manajemen. Bahwa sebetulnya pemerintah dalam hal ini melihat aturan. Kita (Pemkot,red) tidak mau terulang lagi. Bila perlu, CU harus kita audit lah berapa biaya yang selama ini dikeluarkan oleh pihak managemen CU,” paparnya. (Ully/Red)