DPRD Kota Cilegon. (Foto Dok Selatsunda.com)

CILEGON, SSC – Usai Pileg dan Pilpres 2024, perbincangan tak hanya ramai terkait Pilkada. Namun juga penentuan kursi Ketua DPRD masih hangat diperbincangan. Salah satu yang menyoroti hal itu adalah Pengamat Politik UIN SMH Banten, Syaeful Bahri.

Diketahui Partai Golkar menjadi partai yang meraih suara terbanyak pada Pileg 2024 di Kota Cilegon. Partai Golkar meraih 52.038 suara dengan 8 kursi. Dengan perolehan suara dan kursi terbanyak, Golkar mendapat jatah kursi Ketua DPRD Cilegon.

Syaeful Bahri mengaku tengah mengamati tiga nama kandidat Ketua DPRD Cilegon diantaranya Erik Airlangga, Rizki Khairul Ichwan, dan Robinsar.

Syaeful menjelaskan, Partai Golkar dalam menentukan unsur pimpinan dalam hal ini Ketua DPRD Kota Cilegon mempunyai mekanisme. Kata Syaeful, mekanisme Partai Golkar biasanya mempertimbangkan PDLT atau Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Tidak Tercela.

“Dari tiga kandidat ini, dari DPP yang mempunyai pertimbangan. Setidaknya, memiliki penerimaan yang tinggi dari semua anggota dewan atau lebih diterima anggota dewan lain, Ketua Dewan ini kolektif kolegial,” ungkap Syaeful Bahri dikonfirmasi awak media, Senin (1/4/2024).

Syaeful mengungkapkan, dari ketiga nama kandidat itu masing-masing memiliki keunggulan.

Seperti Erik Airlangga, Mantan Ketua KPU Kota Cilegon itu menilai mempunyai keunggulan dari segi pengalaman yakni petahana anggota DPRD Kota Cilegon.

Baca juga  Target Penerimaan Pajak Daerah 2025 Kota Cilegon Turun, Ini Sebabnya

Kemudian, lanjutnya, Rizki Khairul Ichwan juga mempunyai keunggulan faktor kedekatan dengan Ketua DPD Partai Golkar Cilegon dan representasi generasi muda. Lalu, Robinsar mempunyai keunggulan caleg terpilih dengan raihan suara terbanyak.

Menurut Syaeful, jabatan Ketua DPRD Kota Cilegon perlu dipimpin sosok yang memiliki komunikasi politik yang baik, dengan antar fraksi, serta komunikasi dengan birokrasi.

“DPRD Kota Cilegon itu sebagai unsur pemerintah daerah, jadi Ketua Dewan bukan legislator murni seperti DPR RI, kita berharap dari kader Golkar harus memiliki kemampuan akomodatif, bukan untuk kepentingan Partai Golkar saja,” ujarnya.

Kata Syaeful, Erik memiliki keunggulan pengalaman di DPRD Kota Cilegon dan lebih diterima oleh fraksi lain, karena di DPRD Kota Cilegon banyak komunikasi politik yang cair.

“Dibutuhkan komunikasi politik yang cair, kalau Erik,” terangnya.

Syaeful juga menilai Rizki Khairul Ichwan  memiliki keunggulan karena sosoknya representasi kaum milenial.

“Dengan gaya milenial, karena Anggota DPRD Kota Cilegon saat ini banyak yang milenial, Kiki juga punya kemampuan, nilai plusnya pernah memimpin KNPI Cilegon,” ucapnya.

Baca juga  Pemkot Cilegon Respon Terkait Program 100 Hari Kerja Robinsar-Fajar

Kemudian, sosok Robinsar juga memiliki keunggulan karena suara terbanyak. Artinya banyak yang memercayakan kepada Robinsar.

“Kalau pintu masuk sebagai Ketua DPRD harus suara terbanyak, ya Robinsar memang masuk,” paparnya.

Dari ketiga nama kandidat itu, Syaeful Bahri mengungkapkan, dari komunikasinya dengan beberapa anggota DPRD Cilegon yang kembali terpilih menyebut lebih nyaman jika kursi Ketua DPRD Cilegon dipegang Erik Airlangga. Pengakuan tersebut, kata dia, keluar dari anggota dewan yang kembali terpilih dari partai selain Partai Golkar.

“Ada beberapa Anggota Dewan yang terpilih kembali, cerita ke saya, yang non Golkar itu lebih nyaman ke Erik,” kata Syaeful Bahri

Meski demikian, Syaeful menyebut kewenangan untuk menentukan siapa sosok yang bakal menjadi Ketua DPRD Cilegon berada di Partai Golkar.

Ia berharap, siapapun kader Golkar yang ditunjuk untuk duduk sebagai Ketua DPRD Cilegon tidak hanya mewakili Partai Golkar saja tetapi juga mewakili masyarakat Kota Cilegon.

“Saya juga orang Cilegon yang punya KTP Cilegon. Harapannya yang dipilih Partai Golkar itu kader terbaik yang bukan hanya mewakili Partai Golkar saja, tetapi mewakili harapan kita, masyarakat Cilegon,” ungkapnya.  (Ronald/Red)