Peserta mengikuti pelatihan sertifikasi forklift saat di Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon. (Foto Dok Selatsunda.com)

CILEGON, SSC – Animo pencari kerja untuk mengikuti sertifikasi kompetensi yang diadakan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon, tinggi. Ini terlihat dari peserta yang mendaftar untuk mengikuti sertifikasi kompetensi tiap tahunnya melebihi kuota yang disediakan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnaker Kota Cilegon Panca Nugrah Setianto Widodo mengatakan, tingginya pencari kerja mengikuti sertifikasi kompetensi menandakan bahwa skill/ keahlian benar-benar dibutuhkan dalam dunia pekerjaan.

“Sertifikasi tiap tahun kita buka dan animonya selalu tinggi. Karena sertifikasi ini kaitan dengan profesi, kalau orang yang sudah lulus, punya sertifikasi, bisa diakui saat mencari kerja,” ujar Panca, Senin (19/6/2023).

Panca menerangkan, sertifikasi kompetensi kepada pencari kerja sangatlah penting karena dapat menjadi modal atau bekal dalam dunia kerja. Selain bisa bekerja di perusahaan/industri, modal keahlian itu dapat digunakan untuk membuka wira usaha baru.

“Seperti contoh las, itu bisa kerja di industri atau membuka usaha baru. Semisalnya juga pelatihan AC, bisa bekerja di perusahaan bisa juga membuka wira usaha baru,” terangnya.

Baca juga  Pemkot Cilegon Respon Positif Program Pusat Sertifikatkan BMD Secara Elektronik

Panca mengakui, peserta yang mendaftar memang jauh lebih tinggi dari kuota yang disediakan. Ia mengaku belum bisa menampung tingginya kebutuhan dengan kuota yang ada. Oleh karenanya, pihaknya dengan melihat tingginya animo itu akan bermohon untuk menambah kuota.

“Kita inginnya semua pelatihan, di sertifikasikan. Hanya memang keterbatasan anggaran. Makanya dengan animo yang tinggi ini, kita akan memohon untuk ditambah lagi anggaran,” paparnya.

Diketahui dari data UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) pada Disnaker Kota Cilegon, kuota sertifikasi pelatihan pada 2023 naik dari tahun 2022. Pada 2022, program sertifikasi pelatihan sebanyak 100 kuota. Pada tahun ini, program sertifikasi pelatihan naik menjadi 252 kuota.

Jumlah kuota sertifikasi pelatihan pada tahun ini diantaranya sertifikasi pelatihan drafter 16 kuota, PLBS 16 kuota, Otomasi listrik industri 40 kuota, las smaw 4g 16 kuota, otomotif sepeda motor 16 kuota, AC 40 kuota, komputer 32 kuota, forklift 60 kuota dan exavator 16 kuota.

Baca juga  Dinkop dan UMKM Cilegon Dorong Pelaku Usaha Kecil Promosi Produk dengan Online

Kepala BLK Kota Cilegon, Khairiyah menambahkan, tingginya animo pencari kerja mengikuti sertifikasi kompetensi dapat dilihat dari data tiap tahun peserta yang mendaftar. Pada tahun ini misalnya untuk peserta yang mendaftar sertifikasi kompetensi forklift ada sekitar kurang lebih 800 orang pendaftar. Sementara kuota yang disiapkan 60 orang.

“Untuk sertifikasi yang forklift, pendaftar itu 800 orang, sementara kuotanya 60 orang. Jadi 60 orang ini kita latih terlebih dahulu, baru kemudian uji sertifikasi,” terangnya.

Selain sertifikasi pelatihan yang bersifat umum, tingginya pencari kerja juga terlihat dari jumlah sertifikasi pelatihan khusus seperti pelatihan sekuriti. Dari 40 kuota, sebanyak 500 orang yang mendaftar.

“Selain forklift yang banyak, kedua sekuriti itu juga animo banyak. Baru buka 3 hari pendaftaran, sudah 500 orang pendaftar. Sementara kuota hanya 40 orang. Sekuriti ini pelatihannya kita yang laksanakan, tapi ujian untuk sertifikasi di Polda,” pungkasnya. (Ronald/Red)