CILEGON, SSC – Dinas Kesehatan Kota Cilegon saat ini sedang melakukan percepatan cakupan imunisasi. Pasalnya, sampai saat ini cakupan imunisasi di sejumlah kecamatan dan kelurahaan masih belum merata.

Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon selama 2018 lalu, capaian imunisasi untuk anak usia 0-11 bulan telah mencapai 95 persen.

Demikian disampaikan Kepala Dinkes Cilegon, Arriadna mengatakan, ketidakmerataan ini disebabkan karena sebagian orangtua beranggapan vaksinasi campak dilakukan hanya satu kali di usia 9 bulan saja. Padahal imunisasi ulangan atau booster harus dilakukan kembali di usia 1,5 tahun.

Arriadna menyebut, belum meratanya itu juga dilatar belakangi oleh masih adanya keraguan masyarakat mengenai beredarnya informasi ketidak halalan vaksin. Dicontohkannya, masih banyak masyarakat yang menolak ketika program kegiatan seperti bulan imunisasi anak sekolah (Bias) dan ORI Difteri diselenggarakan oleh pihak sekolah. Dari latar belakang inilah, masyarakat perlu diberi pemahaman pentingnya vaksinasi berkelanjutan.

“Inilah yang harus kita (Dinkes) lakukan agar pemahaman akan imunisasi sangat penting di lakukan,” kata Arriadna usai membuka acara Seminar Imunisasi Nasional di aula Setda Kota Cilegon, Sabtu (13/4/3019).

Perlunya pemberian pemahaman imunisasi tersebut, sambungnya, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat vaksin dan pentingnya imunisasi kesehatan anak. Agar imunisasi rutin yang juga merupakan agenda World Health Organization (WHO) ini dapat mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, mewujudkan bangsa yang sehat, bermutu dan produktif berdaya saing.

“Saya berharap, dengan pekan imunisasi dunia ini, Kota Cilegon dapat menyikapi dan mengatasi berbagai tantangan progtam imunisasi sehingga dapat mewujudkan pelayanan imunisasi yang bermutu, merata dan terjangkau oleh seluruh masyarakat,” pungkasnya. (Ully/Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini