CILEGON, SSC – Jalan Raya yang ada di Flyover Merak, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon terlihat dipenuhi sampah, Senin (28/4/2025). Banyaknya sampah itu membuat kesan kumuh.
Pantauan Selatsunda.com di lokasi sekitar pukul 08.30 WIB, beberapa area dibawah flyover Merak dipenuhi sampah. Terlihat seperti di Lingkungan Sukaseneng, sampah diletakkan masyarakat di dinding flyover. Kondisi flyover yang penuh sampah ini terkesan membuat jalan menjadi kumuh.
Salah satu pedagang di lokasi, Mega mengatakan, sampah yang ada di flyover itu berasal dari sampah masyarakat. Hal itu terjadi karena di lokasi tidak terdapat tempat pembuangan sampah (TPS).
“Karena nggak ada tempat sampah, jadi dibuang disitu,” ujar Mega.
Mega mengutarakan, dengan adanya kondisi itu membuat estetika wilayah di Tamansari menjadi kumuh.
“Jadi jelek sih dilihat, nggak enak dilihat saja. Apalagi kalau kena angin, jadi bau,” ujar Mega.

Memang, kata Mega, masyarakat mempunyai tempat sampah di rumah masing-masing namun tidak ada mengangkutnya. Oleh karenanya, masyarakat meletakan sampah di dinding flyover karena setiap hari petugas dengan truk pengangkut sampah mengambilnya.
“Kalau di tiap rumah ada tempat sampahnya, tapi nggak ada untuk tampungnya. Cuman petugas kan ngga masuk ke rumah-rumah, makanya ditaruh disini,” ujarnya.
Mega pun mengharapkan, agar Pemerintah Kota Cilegon dapat memberikan solusi. Paling tidak ada TPS yang layak.
“Pengennya ada tempat pembuangan, supaya tidak acak-acakan,” ungkapnya.
Hal yang sama diungkapkan warga lainnya, Aan. Ia mengaku, membuang sampah di dinding flyover karena tidak terdapat TPS yang memadai. Meski memang sampah diletakan di flyover, menjadi terkesan kumuh.
“Memang jadi kumuh. Orang-orang jadi ikut juga,” ujar Aan.
Ia menyatakan, jauh sebelumnya memang terdapat imbauan dari kecamatan agar sampah tidak berserakan dapat dimasukan dalam wadah plastik. Namun kondisi jadi berserakan karena adanya pemulung.
“Memang pernah dulu Pak Camat, dia ngasih imbauan agar diplastikin. Tapi pas diplastikin, ada pemulung, jadi ngacak (sampah),” paparnya.
Sebagai warga, Aan coba memberikan pandangannya memberi solusi. Di lokasi itu terdapat lahan kosong milik PT ASDP. Menurutnya, agar sampah tidak berserakan, dapat didirikan TPS berbentuk bak besar di lahan ASDP. Namun itu semua tergantung dari koordinasi Pemkot Cilegon dengan ASDP.
“Disini kan ada dua lokasi, ada lahan kosong ASDP. Kira-kira mungkin disitu bisa di taruh bak besar. Mungkin itu musti izin ASDP. Itu tinggal pimpinan dengan pimpinan, karena kalau masyarakat pasti nggak bisa, kalau ngomong,” terangnya.
Jika Pemkot menyediakan TPS berupa bak besar di lahan ASDP, menurut Aan, masyarakat tentu akan membuangnya disitu. Warga akan sadar tidak membuang sampah sembarangan lagi di flyover.
“Itu kan ada lahan ASDP, tapi nggak boleh di apa gitu. Kalau ada bak besar, masyarakat kalau diimbau buang disitu, pasti mau, patuh,” pungkasnya. (Ronald/Red)