CILEGON, SSC – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon kembali menunda aktivitas Car Free Day (CFD). Di mana, sebelumnya, Pemkot Cilegon mengijinkan kegiatan CFD dibuka pada Minggu (20/6/2021).
Plt Kepala Disperindag Kota Cilegon Syafrudin membenarkan jika pemerintah belum mengijinkan CFD dibuka pada Minggu (20/6/2021). Alasan belum bisa dibuka kembali CFD ini karena Kota Cilegon kembali berubah ke zona oranye yang sebelumnya di zona kuning.
“Besok, Jumat (17/6/2021) akan bahas di rapat di ruang rapat Disperindag soal penundaan CFD ini. Kita menunda dibukanya CFD, karena kita tidak ingin disalahkan apabila CFD dibuka seda gak Cilegon zona oranye,” kata Syafrudin saat dihubungi Selatsunda.com melalui telepone selurernya,” Kamis (17/6/2021).
Mantan Kepala Barjas Cilegon ini mengungkapkan, dilihat dari peta sebaran covid-19 Kota Cilegon, Kota Cilegon terjadi peningkatan kasus covid-19. Otomatis, jika CFD dibuka, tentunya akan terjadi potensi kerumunan masyarakat di CFD.
“Kita (pemerintah) tugasnya melindungi masyarakat agar tidak terjadi hal apapun. Termasuk juga pada kasus covid-19 ini,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Pengelola CFD HPPB Alek Asmel, sangat menyayangkan dan terpukul ditundanya kembali penyelenggaraan CFD pada Minggu (20/6/2021).
“Saya dapat informasi dari teman-teman pedagang juga jika besok akan di rapatkan penundaan CFD. Kalau pun keputusan penundaan itu benar, kami sangat terpukul dan nyesal banget. Padahal teman-teman pedagang udah mempersiapkan semuanya. Bahkan udah ada yang belanja untuk keperluan CFD. Tetapi, keputusanya justru CFD ini batal dibuka pada hari Minggu,” ujar Alex.
Menurut Alex, jika keputusan CFD batal dibuka kembali benar ingin tempat-teman lain yang menimbulkan kerumunan pun dikaji ulang oleh pemerintah. Seperti mal, usaha di Perumnas.
“Gimana kalau di tempat-tempat lain yang udah jelas kerumunan. Kita ini kan hanya bula pada minggu hanya 4 jam saja. Kenapa sulit diberikan izin? Sebenarnya barometer apa sampai CFD sulit dibuka?,” ucapnya. (Ully/Red).