
CILEGON, SSC – Cabai merah menjadi salah satu kebutuhan yang banyak dicari oleh masyarakat Indonesia terutama Kota Cilegon. Hal ini tercermin dari permintaan cabai merah mencapai 152,1 ton per bulan. Apalagi, setiap menjelang hari-hari besar keagamaan, kebutuhan cabai merah mengalami kenaikan hingga 5 persen.
“Jadi per bulannya mencapai 152,1 ton cabai merah. Sementara per tahunnya sendiri kebutuhannya bisa mencapai 1.824 ton cabai merah untuk Kota Cilegon,” kata Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan, Disperindag Kota Cilegon Dedi Jauhari, Senin (29/7/2024).
Dalam memenuhi kebutuhan cabai, kata Dedi, Kota Cilegon mengandalkan pasokan dari luar daerah. Seperti dari wilayah Bandung dan Bogor.
“Karena Cilegon bukan daerah penghasil cabai, tentunya kita masih bergantung dengan daerah lain,” ucapnya.
Dedi menjelaskan, saat ini pihaknya berupaya keras untuk menjaga ketersediaan dalam rangka mengendalikan kestabilan harga cabai. Pasalnya, dalam beberapa pekan terakhir, terjadi kenaikan harga cabai cukup tinggi di pasaran hingga mencapai Rp 80 ribu hingga Rp 90 ribu per kilogram.
“Kalau pun daerah lain tinggi, otomatis sampai Cilegon juga akan tinggi. Oleh karena itu, kita (Disperindag Cilegon) perlu ada formula agar tetap menjaga stabilitas harga cabai,” ujarnya.
Sekedar informasi, berdasarkan data prognosa ketersediaan dan kebutuhan barang pokok Disperindag Kota Cilegon pada Juli 2024, ketersediaan cabai rawit merah diperkirakan 255,42 ton, perkiraan kebutuhan mencapai 98,86 ton.
Kemudian perkiraan ketersediaan cabai merah keriting 639,99 ton dan perkiraan kebutuhan mencapai 152,11 ton.
Untuk perkiraan ketersediaan bawang merah capai 357,69 dan perkiraan kebutuhan mencapai 117,45 ton.
Selanjutnya, perkiraan ketersediaan beras capai 3.996,81 ton dan perkiraan kebutuhan capai 2.755,58. Sedangkan perkiraan ketersediaan gula pasir capai 1.564,29 dan perkiraan ketersediaan mencapai 392,72 ton. (Ully/Red)