Seorang nenek hidup sebatang kara di halte depan Mapus Untirta Cilegon, Jumat (14/10/2021). Foto Elfrida Ully/Selatsunda.com

CILEGON, SSC – Seorang nenek hidup sebatang kara di halte depan Kampus Untirta Kota Cilegon. Sang nenek tampak hidup sendiri di halte itu. Tampak halte itu dijadikan tempat tinggal oleh sang nenek. Terlihat, banyak kardus dan barang-barang miliknya ditumpuk di halte itu. Nenek berkepala botak ini terlihat hanya duduk terdiam ditengah tumpukan barang-barangnya. Di halte itu juga terpasang sebuah spanduk bertuliskan ‘Dinsos Merem Ya’.

Sang nenek diketahui sudah dua tahun tinggal di halte tersebut seorang diri.

“Sedah 2 tahun tidur di halte begitu. Apalagi kalau sedang hujan dia hanya diem aja di situ (halte). Sama sekali gak ada keluarga dari nenek itu ke sini,” kata Salah satu pedagang, Ika Atika ditemui Selatsunda.com di dekat lokasi, Kamis (14/10/2021).

Baca juga  Tingkatkan Retribusi, Perusahaan yang Gunakan  Tenaga Kerja Asing di Cilegon Dikumpulkan

Ika menambahkan, sang nenek biasanya mendapat makan sehari-hari dari belas kasih masyarakat yang melintas. Ia mengaku miris dengan kondisi tersebut, paling tidak ada perhatian pemerintah untuk membantu sang nenek.

“Kadang pernah mandi di solokan. Kasihan juga. Kalau siang Biasanya yang lewat aja ngasih dia makan. Yah kalau bisa dibantu lah. Malu aja wajah Cilegon rusak. Apalagi kan berada di depan kampus. Gak elok juga kalau ada halte kampus jadi tempat tinggal seperti ini,” tambahnya.

Senada dengan Ika, Pedagang Durian, Gober mengatakan, nenek tersebut tidak pernah merepotkan orang disekitarnya. Bahkan, sang nenenk rajin menyapu hingga bersih.

“Rajin banget nenek ini. Dari tempat parkir ojek sampai lampu merah di sapu. Bersih lagi di sapuin semuanya,” ujarnya.

Baca juga  Perdana, 50 Orang Warga Cilegon Dapat Kuliah Gratis di Universitas Terbuka Serang

Ia berharap, ada perhatian pemerintah terhadap warga miskin yang kurang mampu seperti nenek sebatang kara tersebut.

Wartawan Selatsunda.com coba menghampiri dan menanyakan sang nenek untuk mencari tahu identitas dan alasan mengapa tinggal di halte. Namun nenek yang diperkirakan berusia 50 tahun itu hanya diam dan tidak berkata sedikitpun. (Ully/Red)