Sabtu, 4 Oktober 2025

Nelayan Tanjung Peni Datangi Pemkot Cilegon, Ngadu Sulit Cari Ikan Akses ke Laut Tertutup Industri

CILEGON, SSC – Sejumlah nelayan Pantai Tanjung Pelni datang ke Kantor Walikota Cilegon menemui Walikota Robinsar, Jumat (1/8/2025). Nelayan datang mengadukan nasib mereka yang kian sulit mencari ikan karena akses untuk ke laut tertutup oleh industri.

Wakil Ketua HNSI Kota Cilegon, D Roni Harahap menceritakan kondisi yang dialami oleh nelayan Tanjung Pelni sudah hampir 15 tahun. Akibat dari akses laut yang sudah dikuasai industri ini, membuat para nelayan kesulitan mencari ikan di laut.

“Kami berharap ada akses atau tempat yang bisa digunakan masyarakat Cilegon untuk menyentuh laut. Kota ini punya bibir pantai panjang, tapi warganya sulit menjangkau laut,” kata Roni kepada Selatsunda.com usai pertemuan tersebut.

Ia menjelaskan, saat ini hampir seluruh industri di Cilegon memiliki jeti dan mengusai pesisir. Oleh karenanya, nelayan sulit akses menuju laut.

“Setiap industri punya jeti dan itu jadi pantangan untuk kami dekati. Padahal di situ potensi ikannya luar biasa,” ujarnya.

 

Roni menilai, keberadaan industri seharusnya tidak mematikan mata pencaharian nelayan. Sehingga dengan kondisi ini, ia bersama perwakilan nelayan lain meminta bantuan ke Walikota Robinsar untuk bisa difasilitasi ke industri.

“Kami sih meminta pak walikota untuk memfasilitasi kami (nelayan) dengan industri agar bisa menyuarkan keinginan kami. Selain itu, setidaknya, industri ini bisa memberikan apartemen ikan (fish apartment) atau terumbu karang buatan di titik yang dapat diakses nelayan. Tentu dengan apartemen ikan setidaknya nelayan tidak akan kekurangan ikan. Nilainya tidak besar dibanding investasi industri, tapi manfaatnya seumur hidup,” jelasnya.

Baca juga  Antisipasi Kasus Keracunan di Cilegon, Satgas Minta Dapur MBG Wajib Kantongi Sertifikat Layak Higiene Sanitasi

Saat ini, HNSI mencatat ada sekitar 870 perahu nelayan terdaftar di Cilegon. Jika termasuk perahu tidak terdaftar dan jaring, jumlahnya mencapai 1.475 unit. Kondisi ini menunjukkan besarnya jumlah nelayan yang terdampak keterbatasan akses laut.

Menanggapi hal ini, Walikota Cilegon Robinsar mengatakan bahwa dirinya telah menampung aspirasi para nelayan. Ia berjanji akan memanggil pihak industri dan nelayan terkait persoalan ini.

“Insa Allah dalam waktu dekat saya akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Sehingga akses nelayan dan hak mereka untuk mencari rezeki di laut dapat terjamin,” katanya.

 

Ia pun mengatakan jika pihaknya juga memiliki rencana untuk menyiapkan sebagian lahan Warnasari untuk kepentingan nelayan.

“Ini sudah masuk dalam rencana kami. Insya Allah ada di lahan Warnasari yang akan dibangun pelabuhan, sebagian lahannya diperuntukan bagi kepentingan nelayan,” jelasnya. (Ully/Red)

Administrator
Administratorhttps://selatsunda.com
Selatsunda.com adalah portal berita yang menyajikan informasi terkini, baik peristiwa, pemerintahan, politik, ekonomi, hukum, maritim dan lifestyle di Banten maupun Nasional.

Related Articles

Latest Articles

error: Content is protected !!