Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (8/4/2020). Foto Dokumen BNPB

JAKARTA, SSC – Pemerintah Pusat melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 segera mendistribusikan Lab Test Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendeteksi seseorang positif atau negatif Covid-19 ke sejumlah provinsi di Indonesia. Alat PCR akan didistribusikan ke 12 provinsi di Indonesia.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga saat Konferensi pers di Graha BNPB di Jakarta menyampaikan, alat PCR deteksi Covid-19 akan didistribusikan ke DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Papua. Saat ini, alat PCR telah terpasang di salah satu rumah sakit di Provinsi DKI Jakarta.

Alat ini harus terpasang di ruang tekanan negatif. Perakitan alat ini membutuhkan waktu beberapa hari dan kehati-hatian yang tinggi.

Baca juga  Gaspol Abangku ke Kalos Kafe, Tempat Nongkrong Baru di Cilegon dengan View Alam, Yuks Cobain

“Kalau rumah sakit sudah punya tempat namanya negative pressure, maka sudah bisa alat tersebut digunakan. Dan banyak item-item. lain yang disesuaikan dengan kriteria sebuah lab, apalagi lab virus seperti ini yang harus sesuai standar Kementerian Kesehatan,” ujar Arya dalam rilis yang diterima Selatsunda.com.

Ia mengatakan bahwa dua buah RNA Extractor automatic dan 18 detektor PCR dapat mengetahui hasil tes positif atau negatif Covid-19 pada 9.000 – 10.000 orang per hari. Menurutnya, dalam tempo satu bulan akan dapat mencapai 300.000 tes, apabila dalam satu hari bisa dilakukan 5.000 hingga 10.000 tes.

Alat ini berhasil didatangkan dari Roche Swiss atas upaya Kementerian BUMN dari Roche Swiss. Alat ini merupakan alat yang diburu oleh berbagai negara yang bersamaan terjangkit pandemik Covid-19.

Baca juga  Gaspol Abangku ke Kalos Kafe, Tempat Nongkrong Baru di Cilegon dengan View Alam, Yuks Cobain

Ia berharap, fasilitas kesehatan melalui pengadaan logistik peralatan dapat semakin cepat dan mudah mendata berapa banyak masyarakat yang positif tertular Covid-19. Dengan begitu, upaya penyembuhan serta memutus rantai penularan akan semakin mudah.

“Ini langkah cepat supaya bisa mengantisipasi kondisi corona yang ada di Indonesia. Semua negara berebutan karena hampir seluruh dunia terkena corona,” kata dia. (Ully/Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini